
PM Belanda Mark Rutte Umumkan Resign, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte pada Senin, (10/7/2023) mengatakan akan berhenti dari jabatannya dan dunia politik. Ini terjadi setelah koalisinya tidak dapat bertahan pasca hengkangnya dua partai pendukung.
Rutte, yang telah memimpin empat pemerintahan koalisi sejak 2010, mengatakan ia akan mundur setelah pemilihan umum yang dijadwalkan pada November, menyusul runtuhnya koalisi akibat perselisihan mengenai migrasi.
"Saya ingin mengatakan sesuatu yang bersifat pribadi. Ada spekulasi selama beberapa hari terakhir tentang apa yang memotivasi saya. Satu-satunya jawaban adalah Belanda," kata Rutte kepada parlemen dikutip AFP.
"Kemarin pagi, saya mengambil keputusan bahwa saya tidak lagi cocok menjadi ketua baru daftar VVD (partai kanan-tengah pimpinannya). Ketika pemerintahan baru dilantik setelah pemilu, saya akan berhenti berpolitik," tambahnya.
Keputusan itu berbeda dengan konferensi pers Rutte Jumat lalu. Di mana ia menyebut dirinya memiliki kepercayaan diri untuk mencari masa jabatan kelima.
Rancangan koalisi runtuh pada hari Jumat atas rencana Rutte untuk memperketat pembatasan penyatuan kembali keluarga pencari suaka. Langkah ini ditentang banyak pihak, termasuk kelompok koalisinya yakni Partai Demokrat Kristen dan Demokrasi 66.
Jesse Klaver, pemimpin partai GroenLinks (Kiri Hijau), mengatakan Rutte telah membiarkan pemerintah jatuh 'karena kepentingan politiknya sendiri'.
"Itulah sebabnya GroenLinks dan PvdA (Partai Buruh) mengajukan mosi tidak percaya terhadap Rutte. Kami menginginkan PM pengganti sampai pemilihan diadakan," pungkasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! PM Belanda Mark Rutte Ajukan Pengunduran Diri
