PUPR dan UGM Temukan Solusi Pengelolaan Air Bersih & Sanitasi

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Sabtu, 08/07/2023 09:34 WIB
Foto: dok Kementerian PUPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan menggelar workshop dengan topik "Secure and Increase Funding for Basic Access to Safe Water and Sanitation for All at All Scales" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (4/7/2023).

Workshop yang terselenggara atas kerja sama Kementerian PUPR dengan UGM ini merupakan bagian dari rangkaian Side Event Subtema Sustainable Water Finance dalam rangka World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 mendatang.

Di acara tersebut, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan tantangan utama penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak dan merata saat ini adalah soal keterbatasan pendanaan dan ketergantungan yang tinggi pada APBN.


"Saat ini 20 negara dan wilayah berkembang di dunia mengalami kesenjangan pendanaan hingga 61% untuk memenuhi target kebutuhan air bersih dan sanitasi sehat," kata Herry dalam keterangan resmi dikutip Kamis (6/7/2023).

Untuk itu lanjutnya, dalam menghadapi berbagai permasalahan global di sektor air, World Water Council mengadakan pertemuan tiga tahunan yang disebut World Water Forum dan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pada pertemuan berikutnya tahun 2024.

"Sebagai tuan rumah, Indonesia akan berpartisipasi pada enam subtema pada thematic process, salah satunya yaitu Pembiayaan Sektor Air yang Berkelanjutan (Sustainable Water Finance), dari subtema tersebut dibagi lagi ke dalam lima topik, salah satunya yakni terkait pengembangan pembiayaan untuk akses dasar ke air bersih dan sanitasi untuk semua," kata Herry.

Di workshop ini, lima topik akan dibahas oleh para pakar air dari dalam dan luar negeri. Kelima topik tersebut yakni soal praktik baik manajemen air bersih berbasis komunitas, peran para pemangku kepentingan, kebijakan dan tata kelola air bersih, kemitraan skala kecil pengelolaan air bersih, hingga peluang pendanaan alternatif untuk air bersih.

"Tujuan dari workshop ini adalah untuk membahas tantangan dan peluang utama pembiayaan air dan sanitasi yang berkelanjutan dalam mengamankan dan meningkatkan pendanaan untuk akses dasar air bersih dan sanitasi untuk semua skala," kata Herry.

Wakil Ketua Program World Water Forum Ke-10, Arie Setiadi Moerwanto menyatakan pendanaan air bersih secara berkelanjutan masih jadi masalah dunia. "Jadi hari ini kita akan coba berdiskusi apa problemnya dan mencari jalan keluar. Salah satu tawaran solusinya adalah menyiapkan dana bersama, termasuk pendanaan skala mikro dan berbasis komunitas," ujarnya.

Wakil Rektor UGM Arief Setiawan yang hadir dalam acara tersebut juga menambahkan, isu air bersih semestinya tidak hanya menjadi suatu pembahasan dan karya akademik. "Tidak hanya sekadar wacana dan tulisan tapi diimplementasikan benar-benar solusi permasalahan air yang ada di Indonesia dan bagaimana persoalan tersebut bisa diselesaikan," ujarnya.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Arcandra Tahar: Perang Iran-Israel Senjata Amankan Pasokan Energi