
Wamen BUMN Buka-bukaan Soal Divestasi Saham Vale!

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Masnyuri buka-bukaan perihal negosiasi divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk holding BUMN Pertambangan MIND ID.
Sebagaimana diketahui, sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). Perusahaan yang kontraknya akan berakhir dan akan melanjutkan perpanjangan wajib melakukan divestasi saham setidaknya 51%.
Hal itulah yang menjadi kewajiban Vale Indonesia untuk melakukan divestasi saham. Lantaran kontrak karya (KK) Vale Indonesia berakhir pada tahun 2025.
Berkenaan dengan divestasi saham Vale, Wamen BUMN I Pahala akhirnya buka suara, ia mengatakan bahwa prinsip utama dari BUMN adalah setiap aksi korporasi yang dilakukan dalam hal ini mengakuisisi saham Vale adalah agar bisa menguntungkan BUMN dengan memadai.
"Saya rasa prinsip utamanya bagi BUMN setiap corporate action harus itu kan masih secara keuntungan itu pasti harus memadai, itu pertama," jelas Pahala kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Pahala juga menyebutkan prinsip kedua dalam mengambil saham Vale menjadi saham MIND ID adalah dengan mengakuisisi saham lebih dari porsi yang didorong sebelumnya. Dia mengatakan bahwa pihaknya ingin BUMN mengambil porsi saham lebih dari 11%.
Namun memang, Pahala menyebutkan bahwa pihaknya masih mendiskusikan perihal porsi saham yang akan diambil nantinya melalui MIND ID.
"BUMN akan bisa memperoleh jumlah kepemilikan lebih dari 20% yang saat ini sudah dimiliki. Ini mengenai porsi kepemilikannya sendiri ya masih didiskusikan berapa. Memang nanti yang akan dimiliki oleh BUMN dengan harapan nanti kita nanti tambahan ini akan berada di atas 11%," pungkas Pahala.
Dengan begitu, dia menyebutkan bahwa pihaknya bebrharap setelah mengakuisisi saham Vale, nantinya MIND ID bisa menjadi pengendali finansial Vale.
"Harus kita lihat seperti apa, harapan kita seperti itu ya (pengendali finansial Vale)," tandas Pahala saat ditanya apakah MIND ID bisa menjadi pengendali dari perusahaan setelah akuisisi saham Vale.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan divestasi saham Vale kemungkinan bertambah 3% atau menjadi 14%.
Menurut Arifin, proses pelepasan saham Vale hingga kini masih terus berlangsung. Namun yang pasti, Vale sendiri telah menyepakati bertambahnya jumlah saham yang akan dilepas ke MIND ID.
"Persentase yang terakhir 11%+3%, jadi dengan 14% itu maka komposisinya MIND ID akan lebih besar," ujar Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (7/7/2023).
Sementara itu, Arifin belum dapat membeberkan mengenai harga saham 14% yang akan dilepas oleh Vale. Hanya, Vale kabarnya sudah lebih fleksibel mengenai harga saham yang akan dilepas. "Yang basic dulu disepakati baru kemudian nanti, intinya Vale mau lebih fleksibel soal harga. Kita harap memang harus demikian," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID baru sebesar 20%, sedangkan sebesar 20,7% tersebar di pasar saham Indonesia. Artinya jika penambahan saham hanya 14%, maka MIND ID memiliki 34% saham Vale.
Adapun saat ini, mayoritas saham Vale kini dimiliki Vale Canada Limited (VCL) 44,3%, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15%.
Belum diketahui detail dari mana penambahan divestasi saham 14%. Apakah berasal dari Vale Canada atau Sumitomo.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuasai Tambang Ini Bisa Menang 'Hat Trick', Ini Kata Jokowi..