
Ini 8 Poin ASEAN Ministerial Meeting di Jakarta, Ada Nuklir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) akan digelar Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Rangkaian pertemuan akan dilakukan di Hotel Shangri-La Jakarta mulai 11-14 Juli 2023.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan akan ada delapan poin yang dibahas. Semuanya fokus pada mengedepankan menjaga stabilitas, perdamaian dan ketahanan ekonomi kawasan.
"Beberapa hal akan dikedepankan dalam pertemuan AMM/PMC kali ini," ujar Retno dalam konferensi pers di Kemlu, Jumat (7/7/2023).
Pertama ,memperkuat penegakan prinsip-prinsip di ASEAN Charter dan berbagai tata perilaku seperti Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC), Southeast Asian Nuclear-Weapon-Free Zone Treaty (SEANWFZ), dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Ini untuk menciptakan perdamaian, keamanan, stabilitas, serta kemakmuran kawasan.
Kedua memperkuat Confidence Building Measures (CBM) sembari mulai memperkuat diplomasi preventif (preventive diplomacy).
"Dalam kaitan ini, saya akan mendorong agar mekanisme China, Japan, Korea dapat direvitalisasi kembali. Mekanisme ini sangat penting bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan," jelas Reto.
Ketiga, pertemuan akan mendorong Nuclear Weapon States (NWS) untuk aksesi Protokol Traktat SEANWFZ. Keempat, pertemuan juga akan menyelesaikan garahan untuk mempercepat penyelesaian negosiasi kode etik atau Code of Conducts di Laut China Selatan (LCS).
Kelima, para menteri akan menyelesaikan pembentukan ASEAN Maritime Outlook. Outlook ini akan menjadi dokumen yang sangat strategis untuk memperkuat sinergi dan menghindari duplikasi kerjasama maritime, yang selama ini dilakukan oleh 12 badan sektoral ASEAN dan dan sebagai rujukan negara mitra dalam kerja sama maritim dengan ASEAN.
Keenam, pertemuan akan membahas kerja sama konkret dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, arsitektur kesehatan kawasan, penguatan kerja sama maritim dan transisi energi termasuk ekosistem kendaraan listrik. "Hasil pembahasan dari berbagai isu ini akan disampaikan ke KTT ke-43 bulan September mendatang," imbuhnya.
Sementara itu, poin ketujuh terkait implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP). Retno berujar ASEAN siap melakukan kerja sama dengan mitra manapun dalam rangka implementasi AOIP dan tercermin dalam berbagai dokumen dengan mitra baik di tingkat politis maupun tingkat teknis.
"Dalam konteks inilah, pada bulan September nanti akan dilakukan ASEAN-Indo Pacific Infrastructure Forum dalam mengimplementasikan AOIP," jelasnya.
Terakhir, ASEAN akan melibatkan Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Pacific Island Forum (PIF) sebagai bagian dari pelaksanaan AOIP untuk menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan.
"Engagement dengan IORA dan PIF akan dilakukan pada KTT September nanti. Roadmap MoU kerja sama sekretariat antara ASEAN sekretariat dengan PIF sekretariat dan terus dimatangkan," imbuhnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Serukan Papua Merdeka, Vanuatu Buka Kedutaan di RI
