Foto Internasional

Potret Korsel Panic Buying Gegara Jepang, Barang Ini Hilang

Reuters, CNBC Indonesia
Jumat, 07/07/2023 07:40 WIB

Koresel panic buying karena Jepang. Ini karena rencana Tokyo melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton air ke Samudera Pasifik pembangkit nuklir Fukushima.

1/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Korea Selatan (Korsel) dilanda panic buying. Warga Negeri Ginseng itu mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

 

2/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Hal ini disebabkan manuver negara tetangganya, Jepang. Tokyo berencana melepaskan lebih dari 1 juta metrik ton air ke Samudera Pasifik yang sebelumnya digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir yang rusak di pembangkit listrik Fukushima 2011 lalu. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

3/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Nampak etalase stok garam disebuah supermarket habis terjual. Jepang telah berulang kali berupaya meyakinkan bahwa airnya aman dan telah disaring untuk menghilangkan sebagian besar isotop meskipun mengandung jejak tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. Namun hal ini masih menjadi kekhawatiran bagi para nelayan dan konsumen hasil laut. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

4/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Otoritas perikanan Korsel telah berjanji untuk meningkatkan upaya memantau tambak garam alami untuk setiap kenaikan zat radioaktif dan mempertahankan larangan makanan laut dari perairan dekat Fukushima. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

5/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

"Saya baru saja membeli lima kilogram garam," kata Lee Young Min, ibu dua anak berusia 38 tahun, menambahkan bahwa dia belum pernah membeli garam sebanyak itu sebelumnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

6/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

"Sebagai seorang ibu membesarkan dua anak, saya tidak bisa hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa. Saya ingin memberi mereka makan dengan aman," pungkasnya kepada Reuters yang dikutip Kamis (6/7/2023). (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

7/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Panic buying telah menyebabkan kenaikan harga garam di Korsel sebesar 27% pada Juni. Selain kepanikan akibat pembuangan air reaktor Fukushima, para pejabat mengatakan cuaca dan produksi yang lebih rendah juga menjadi penyebabnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

8/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Sebagai tanggapan, pemerintah Korea telah memutuskan untuk melepaskan sekitar 50 metrik ton garam per hari dari stok. Bahkan, mereka memberi diskon 20% dari harga pasar hingga 11 Juli. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

9/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Menurut sebuah survei bulan lalu oleh lembaga survei Research View, lebih dari 85% publik Korsel menentang rencana Jepang. Tujuh dari 10 orang mengatakan bahwa mereka akan mengkonsumsi lebih sedikit makanan laut jika pembuangan air limbah reaktor nuklir dilanjutkan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

10/10 Warga Korea Selatan mulai menimbun garam laut dan barang-barang lainnya dalam jumlah berlebihan. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)

Selain Korsel, China telah mengutuk langkah untuk melepaskan air limbah. Beijing menuduh Jepang kurang transparan dan mengatakan itu merupakan ancaman bagi lingkungan laut dan kesehatan warga di seluruh dunia. (Tangkapan Layar Video Reuters/E-BRIEFING / SHINAN COUNTY HANDOUT / FOREIGN POOL)