Internasional

Eks Presiden Rusia Ungkap Cara Akhiri Perang dengan Cepat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 July 2023 21:30
United Russia Party chairman and deputy chairman of the Russian Security Council Dmitry Medvedev speaks during an interview at the Gorki residence, outside Moscow, on January 27, 2022. (Photo by Yulia ZYRYANOVA / SPUTNIK / AFP)
Foto: Dmitry Medvedev. (AFP/YULIA ZYRYANOVA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyebut ada cara cepat untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina hanya dalam beberapa hari.

Medvedev mengatakan permusuhan antara Moskow dan Kyib akan berakhir dengan cepat jika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berhenti mengirim senjata ke Kiev.

"Konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev telah berlarut-larut begitu lama karena pengiriman senjata Barat yang terus berlanjut ke Ukraina," kata Medvedev kepada TASS, Rabu (5/7/2023).

"Jika NATO, terutama AS dan pengikutnya, berhenti memasok senjata dan amunisi ke Ukraina, operasi militer khusus [Rusia] akan berakhir hanya dalam beberapa bulan," tambahnya.

Namun, tambah Medvedev, itu masih bisa berakhir dalam beberapa hari, jika Washington dan sekutunya menghentikan pengiriman.

Medvedev mengatakan bahwa perang apapun, terlepas dari skalanya, dapat berakhir dengan sangat cepat jika perjanjian damai ditandatangani atau jika seseorang melakukan apa yang dilakukan Amerika pada tahun 1945, di mana AS menggunakan senjata nuklir mereka dan membom kota-kota Jepang.

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil kepala Dewan Keamanan Rusia, memperingatkan bahwa Rusia akan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, bahkan jika itu berarti terlibat dalam konflik permanen.

Moskow sendiri telah menuntut agar masalah keamanannya dihormati ketika menyangkut perluasan NATO, katanya, menambahkan bahwa keberadaan Rusia sedang dipertaruhkan dan tidak akan ragu untuk menghentikan ancaman ini dengan berbagai cara.

Mantan presiden itu juga berbicara menentang pengerahan senjata nuklir AS ke Polandia, memperingatkan bahwa hal itu dapat memicu konflik nuklir. Sebelumnya, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki meminta NATO untuk memasukkan Warsawa ke dalam Program Berbagi Nuklir blok itu.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular