FOTO

Puluhan Ribu Pemilik Warteg Ternyata Suka dengan Capres Ini

CNBC Indonesia/Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Kamis, 06/07/2023 11:25 WIB

Sebanyak 50.000 pelaku usaha Warteg telah sepakat calon presiden yang mereka dukung adalah sosok yang dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi.

1/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebanyak 50.000 pelaku usaha warung tegal atau yang biasa disebut Warteg telah sepakat bahwa figur calon presiden yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024 nanti adalah sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/7/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

2/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Seperti diketahui ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali. Ini yang diharapkan ke depan (calon presiden) mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM," ujarnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

3/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mukroni menyebut kesenjangan atau ketimpangan ekonomi telah banyak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, karena adanya ketidakadilan, kemudian terjadi kerusuhan dan segala macamnya, sehingga masyarakat akan dirugikan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

4/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau calon Presiden 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi. Sebab, adanya tindakan korupsi telah mencerminkan pemerintahan yang tidak berkeadilan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

5/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Selain itu, Mukroni bersama anggota Kowantara mengharapkan agar situasi ekonomi Indonesia menjadi jauh lebih baik, harga-harga pangan tidak mengalami lonjakan drastis atau harga stabil, kemudian pemimpin yang merakyat dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong, serta visi pembangunannya yang harus dikaji dengan benar, seperti misalnya fokus pada kebutuhan rakyat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

6/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lebih lanjut, Mukroni menyebut jargon bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari partai Nasdem lah yang untuk saat ini mewakili apa yang diinginkan oleh para pelaku usaha warteg, yaitu perubahan. Namun, dia masih belum ingin berpendapat, sebab dirinya bersama anggota Kowantara masih akan melihat terlebih dahulu jargon-jargon dari bacapres lainnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

7/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ditambah, lanjutnya, saat ini masih belum diumumkan secara gamblang siapa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi para kandidat capres yang sudah ada saat ini. Sehingga, Mukroni mengaku masih belum bisa menilai kandidat mana yang akan lebih unggul dipilih oleh para pelaku usaha Warteg. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)

8/8 Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mukroni menilai Presiden itu tidak bisa hegemoni dalam kebijakan, sementara wakil presidennya hanya dijadikan cadangan. Presiden dan Wakil Presiden harus saling melengkapi. Untuk itu, saat ini pihaknya mengaku masih melihat-lihat kandidat mana yang paling cocok untuk dijadikan pemimpin negara, belum memutuskan siapa yang akan didukung nanti. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki/File Foto)