Internasional

Korsel Bongkar Satelit Mata-Mata Korut, Hasilnya Mengejutkan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 July 2023 15:40
A handout picture shows what is believed to be a part of a space launch vehicle that North Korea said crashed into the sea off the west coast of the divided peninsula, South Korea, May 31, 2023.   The Defense Ministry/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.
Foto: via REUTERS/DEFENSE MINISTRY

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Korea Selatan (Korsel) telah mengambil puing-puing satelit mata-mata Korea Utara (Korut) yang gagal saat peluncuran dan jatuh ke laut pada Mei lalu. Pihaknya menyebut satelit itu tidak memiliki kegunaan militer untuk pengintaian.

"Setelah analisis terperinci pada bagian utama dari kendaraan peluncuran ruang angkasa dan satelit Korea Utara yang diselamatkan, para ahli Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menilai bahwa mereka sama sekali tidak memiliki kegunaan militer sebagai satelit pengintaian," kata militer Korsel dalam sebuah pernyataan pada Rabu (5/7/2023), dikutip dari Reuters.

Militer Korsel mengatakan telah mengakhiri operasi penyelamatan, yang dimulai segera setelah puing-puing jatuh di lepas pantai barat Korea Selatan pada 31 Mei. Pesawat, angkatan laut dan penyelam laut dalam terlibat dalam upaya tersebut.

Para pakar militer Negeri Ginseng pun bereaksi akan operasi tersebut, menyebut ini adalah pertama kalinya Korsel mengamankan satelit yang diluncurkan oleh Korut.

"Penilaian awal menunjukkan kemampuan pengintaian peralatan itu buruk dalam hal resolusi dan pelacakan target," kata Lee Choon-geun, seorang ahli di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korea Selatan.

Yang Uk, seorang rekan di Asan Institute for Policy Studies di Seoul, juga mengatakan resolusi perangkat optik yang dipasang di satelit tidak cocok untuk penggunaan militer".

Militer Korsel melacak peluncuran kendaraan luar angkasa tersebut dan mengidentifikasi potongan besar berbentuk silinder di dalam air hanya beberapa jam setelah peluncuran, tetapi objek tersebut tenggelam ke dasar laut. Namun itu dapat pulih dua minggu kemudian.

Korut sebelumnya membuat pengakuan publik yang langka tentang peluncuran yang gagal, dengan mengatakan itu adalah "kegagalan terbesar" tetapi berjanji untuk segera berhasil dalam pencarian orbitnya.

Korut yang bersenjata nuklir telah mengejar program peluncuran satelit sejak 1990-an dan mengatakan akan meluncurkan satelit pengintaian pertamanya untuk meningkatkan pemantauan kegiatan militer AS.

Pada 2012 dan 2016, Korut meluncurkan objek yang masih berada di orbit. Pyongyang mengatakan itu adalah satelit observasi, tetapi belum ada konfirmasi bahwa mereka berfungsi atau memancarkan sinyal.

Peluncuran 31 Mei dikecam secara luas oleh Korsel, Jepang, dan negara-negara Barat sebagai pelanggaran hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik oleh negara Kim Jong Un tersebut.

Pyongyang menolak kritik seperti itu sebagai pelanggaran hak kedaulatannya untuk membela diri dan eksplorasi ruang angkasa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Korsel Deklarasikan Korut sebagai Musuh, Siap Perang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular