RI Jadi Negara Pendapatan Menengah Atas, Selevel Sama Gaza

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Rabu, 05/07/2023 09:10 WIB
Foto: Suasana ribuan orang melihat pesta kembang api meriahkan pergantian tahun baru 2023 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (1/1/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur Indonesia masuk kembali dalam kelompok kelas menengah atas atau upper middle income country.

Terbukti, dalam laporan Bank Dunia, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tercatat naik sebesar 9,8 % menjadi US$ 4.580 di 2022, dari US$ 4.170 pada 2021.

Pada 2021, di masa pandemi, Indonesia harus menelan pil pahit. Pasalnya, Indonesia turun kelas ke level terendah dari negara dengan pendapatan menengah. Bank Dunia pun mengungkapkan bahwa Indonesia bersama-sama El Savador, Tepi Barat & Gaza tercatat memiliki Atlas GNI yang hampir mencapai garis ambang batas kelompok pendapatan menegah atas di tahun 2021.


"Jadi pertumbuhan PDB yang rendah pada tahun 2022 sudah cukup untuk membawa perekonomian ini ke dalam kategori ini. Perekonomian Salvador mengalami pertumbuhan PDB riil sebesar 2,6%, sementara Indonesia melanjutkan pemulihan pascapandemi yang kuat dan PDB riil meningkat sebesar 5,3%," ujar tulisan Bank Dunia dalam blognya, dikutip Rabu (5/7/2023).

Grup Bank Dunia membagi perekonomian dunia ke dalam empat kelompok pendapatan - rendah, menengah ke bawah, menengah ke atas, dan tinggi. Klasifikasi ini diperbarui setiap tahun pada tanggal 1 Juli, berdasarkan PNB per kapita tahun kalender sebelumnya.

Adapun, ukuran GNI dinyatakan dalam dolar AS dengan menggunakan faktor konversi yang diturunkan menurut metode Atlas, yang dalam bentuknya yang sekarang diperkenalkan pada tahun 1989.

"Klasifikasi pendapatan Bank Dunia bertujuan untuk mencerminkan tingkat pembangunan suatu negara, berdasarkan Atlas GNI per kapita sebagai indikator kapasitas ekonomi yang tersedia secara luas.

Ambang batas klasifikasi UMIC tahun 2022 naik menjadi US$ 4.466 (2021: US$ 4.256; 2020: US$ 4.096; 2019: US$ 4.046). Sementara itu, pemulihan ekonomi yang kuat menempatkan Indonesia kembali sebagai kelas menengah atas.

Sebelumnya, Indonesia sempat masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2019 dengan GNI per kapita sebesar US$4.070.

Akan tetapi, pandemi Covid-19 yang menghentikan hampir seluruh aktivitas ekonomi dunia, menurunkan kembali posisi Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah bawah (Lower-Middle Income Country/LMIC) di tahun 2020.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan Indonesia berhasil naik menjadi upper-middle income country, bahkan di saat ambang batas klasifikasinya naik mengikuti kenaikan inflasi global.

"Kembalinya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah atas tidak terlepas dari efektivitas penanganan pandemi, pelaksanaan Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), serta transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA)," ujar Febrio.

Menurutnya, berbagai instrumen APBN melalui program PC-PEN 2020-2022 berperan penting dalam memberikan bantalan kebijakan di masa krisis pandemi serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bank Dunia: Kelas Menengah RI Dirundung Pelemahan Daya Beli