
Asing Ramal Ekonomi RI 2025 Stagnan, Airlangga: Ini Kan Masih Januari

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah strategi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 2025 sesuai target 5,2%, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam asumsi makro APBN 2025.
Pemerintah percaya diri, target itu bisa dicapai meski lembaga asing seperti World Bank atau Bank Dunia menganggap ekonomi Indonesia masih akan stagnan dengan pertumbuhan di kisaran 5,1% pada 2025-2026. Proyeksi itu Bank Dunia cantumkan dalam Global Economic Prospects edisi Januari 2025.
Begitu juga dengan Bank Indonesia (BI) yang telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 menjadi 4,7-5,5%, dari sebelumnya 4,8-5,6%, dengan titik tengah di kisaran 5,1% dari sebelumnya 5,2%.
"Ya, memang beberapa termasuk BI juga merinci atau menurunkan dari 5,2% menjadi 5,1%. Tapi pemerintah sih tetap optimis, ini kan masih bulan Januari," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Pemerintah percaya diri, target pertumbuhan akan tetap tercapai pada 2025, karena beberapa jurus kebijakan untuk menjaga tingkat konsumsi di dalam negeri telah disiapkan. Di antaranya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Paket Kebijakan Ekonomi 2025.
"Dan pemerintah melihat di bulan Maret nanti ada lebaran, sehingga kita akan terus menggenjot sektor konsumsi," tutur Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga menekankan, pemerintah juga memiliki jurus untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik, termasuk untuk menjaga stabilitas kurs demi mencegah imported inflation.
"Kita juga memperkuat kebijakan kita terhadap devisa termasuk kebijakan devisa hasil export, ini kan kita lagi fine tuning yang terakhir. Mudah-mudahan ini segera bisa kita meluncurkan sehingga fundamental daripada ketahanan ekonomi kita semakin kuat," ungkapnya.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Airlangga Ungkap Jurus Jaga PDB 5% Hingga Akhir Tahun