Internasional

Intelijen Turki Sukses Ungkap Jaringan 'Hantu' Mossad Israel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
04 July 2023 21:05
Ilustrasi bendera Israel (AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI)
Foto: (AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pengawasan selama berbulan-bulan, Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil mengungkap sel "hantu" dari 56 agen badan intelijen Israel, Mossad, yang memata-matai warga negara non-Turki di negara tersebut.

Dalam operasi kolaboratif dengan Cabang Anti-Terorisme dari Departemen Kepolisian Istanbul, unit kontra intelijen MIT menangkap tujuh orang. Dalam kesaksian tersangka, semuanya mengaku bekerja untuk Mossad.

"Menurut MIT, tujuh tersangka termasuk di antara 56 operator yang terkait dengan total sembilan jaringan, yang masing-masing diawasi oleh sembilan agen Mossad yang berbasis di Tel Aviv dan memiliki kemampuan untuk beroperasi dalam skala internasional," tulis laporan surat kabar Daily Sabah, dikutip Selasa (4/7/2023).

Dokumen dari MIT juga mengungkapkan bahwa mata-mata itu mengumpulkan intelijen biografi warga negara asing melalui metode perutean online, melacak pergerakan kendaraan melalui GPS, meretas ke jaringan yang dilindungi kata sandi berdasarkan perangkat Wi-Fi dan menemukan lokasi pribadi.

Para operator juga secara fisik mengikuti target tertentu yang ditentukan oleh Mossad untuk mengawasi dan memotret pertemuan satu lawan satu, sebuah operasi yang diawasi oleh seorang Israel asal Arab, Soliman Agbaria.

Menurut temuan MIT, sel tersebut, yang terdiri dari warga dari berbagai negara Timur Tengah, menggunakan beberapa situs web palsu dalam berbagai bahasa, terutama bahasa Arab, untuk mendapatkan lokasi teknis dan alamat IP asli.

Semua komunikasi antara agen Mossad di Turki dan luar negeri dilakukan melalui saluran telepon seluler sekali pakai yang dimiliki oleh orang-orang palsu di Spanyol, Inggris, Jerman, Swedia, Malaysia, Indonesia, dan Belgia.

Salah satu pemimpin kelompok itu, seorang mata-mata Mossad dengan kode nama "Shirin Alayan" yang identitas aslinya tidak dapat ditentukan oleh MIT, menggunakan saluran telepon Jerman untuk menginstruksikan seorang Palestina bernama "Khaled Nijim" untuk mendirikan platform berita palsu seperti najarland.com, almeshar.com, nasrin-news.com, dan hresource.co.uk.

Situs web ini menampilkan artikel khusus untuk menarik target yang kemudian akan mengklik tautan virus, memungkinkan jaringan untuk menyusup ke ponsel mereka.

MIT juga mengungkapkan unit jaringan Istanbul diberikan pelatihan dunia maya dan dukungan teknis dari jarak jauh oleh Priyanshi Patel Kulhari, pemilik berusia 24 tahun dari perusahaan perangkat lunak mata-mata Cyberintelligence International Private Ltd yang berbasis di Tel Aviv.

Kulhari, yang selalu berhubungan dengan mata-mata Mossad, menentukan cara menyusup ke ponsel target dan artikel berita mana yang akan didorong untuk diklik oleh target.

Mata-mata di Berbagai Belahan Dunia Lain

MIT lebih lanjut menemukan bahwa Mossad mengirim banyak mata-matanya ke berbagai belahan dunia lain. Misalnya ke Lebanon dan Suriah untuk mengumpulkan intelijen dan menandai lokasi yang akan diserang oleh drone bersenjata.

Beberapa agen Suriah dan Lebanon yang bekerja di kota itu juga dikerahkan ke Beirut untuk menjelajahi kotamadya Haret Hreik dan mengumpulkan informasi. Para agen menemukan koordinat yang tepat untuk sebuah bangunan yang ditempati oleh Hizbullah Lebanon, serta identitas tokoh militer dan politik tingkat tinggi kelompok tersebut yang berada di lantai tiga gedung tersebut.

Selain itu, Mossad mengirim lusinan mata-mata, termasuk warga negara Turki, dalam perjalanan wisata tiga perhentian rahasia ke Serbia, kemudian Dubai, dan terakhir, ibu kota Thailand, Bangkok, tiga tempat yang tidak memerlukan visa bagi warga negara Turki. Di Bangkok, para agen akan dibawa ke pusat Mossad untuk mempelajari spionase.

MIT juga mengetahui bahwa Mossad mengembangkan metode yang terlalu rumit dan melakukan berbagai operasi di Istanbul untuk menghindari intelijen Turki. Mossad juga disebut mengadakan biro di berbagai bidang bisnis di Malaysia, Indonesia, dan Swedia, semua operasi dikelola dari ibu kota Israel.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Ramadan, Turki Kirim Makanan & Obat-obatan ke Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular