Siap-siap, Makin Banyak Kampus Australia Bakal Dibangun di RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
04 July 2023 16:22
Monash University (Monash.edu)
Foto: Monash University (Dokumentasi www.monash.edu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dengan Australia menyepakati beberapa inisiatif baru dalam hal pendidikan. Nantinya makin banyak kampus asal Australia yang bakal berdiri di Indonesia.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengungkapkan inisiatif baru itu untuk mendukung peningkatan pekerja terampil dan membangun literasi antara Australia dan Indonesia.



"Dengan senang hati saya umumkan bahwa Western Sydney University, Deakin University, dan Central Queensland University akan segera bergabung dengan Monash University, untuk menghadirkan pendidikan tersier kelas dunia dari Australia bagi pelajar dan profesional di Indonesia," kata Anthony dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, melalui siaran Sekretariat Presiden, Selasa (4/7/2023).

Anthony juga mengungkapkan langkah ini diambil untuk menyusul kisah sukses Monash University yang sudah terbangun di Indonesia sebelumnya, tepatnya di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan. Ini merupakan kampus asing pertama di Indonesia yang dibangun sejak 2021 lalu.

Kampus ini menawarkan beberapa program pascasarjana seperti data science, kebijakan dan manajemen publik, urban design, dan inovasi bisnis, cybersecurity, dan kesehatan publik.

Dalam kesempatan itu, Albanese mengungkapkan bakal memberikan pendanaan kepada untuk perusahaan rintisan dan UMKM di Indonesia. Nilainya US$ 50 juta atau setara Rp 749,6 miliar (Rp 14.900/US$).

Ini merupakan bagian pendanaan dari program Kemitraan Indonesia - Australia di bidang iklim dan infrastruktur senilai US$ 200 juta atau senilai Rp 2,9 triliun yang dijanjikan pada tahun lalu, saat kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/5/2023).

"Kami melihat peluang nyata bagi kedua negara kita, khususnya dalam bidang iklim dan transisi energi," kata Albanese.

"Dan hari ini saya umumkan bahwa tahap pertama dari pendanaan US$ 50 juta itu akan digunakan untuk berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) dan UMKM yang berfokus pada manfaat bersama dari sektor energi transisi, dan teknologi energi bersih antara Indonesia - Australia," tambahnya.

Albanese menambahkan banyak hal yang ditawarkan Australia dalam hal transisi energi, termasuk kendaraan listrik. Ia menyebut negaranya kaya akan semua komponen yang dibutuhkan untuk energi baru terbarukan.

Untuk itu, Albanese juga menyambut baik dengan adanya kerja sama di bidang ini, termasuk MoU yang dilakukan antara pemerintah Australia dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baterai EV-IKN, Ini Hasil Pertemuan Jokowi & PM Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular