Chevron Cabut, Proyek Gas Raksasa RI Ini Punya Investor Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Chevron Indonesia Company (CICO), pengelola proyek minyak dan gas bumi (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur, akan resmi hengkang dari pengelolaan proyek IDD tersebut pada bulan Juli 2023 ini.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan migas asal Italia ENI akan menggantikan Chevron di pengelolaan proyek IDD tersebut.

Saat ini menurutnya kedua belah pihak tengah memfinalisasi perjanjian pengambilalihan pengelolaan proyek IDD ini.

"IDD sudah firmed Chevron diganti dengan ENI dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya," ungkapnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (04/07/2023).

Pihaknya menargetkan kesepakatan pengalihan pengelolaan proyek IDD tersebut bisa tuntas pada Juli 2023 ini.

"Kita harapkan Juli juga akan tuntas juga lah unutk IDD, Juli ini," ucapnya.

Perlu diketahui, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) yakni Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek gas bumi IDD, Kalimantan Timur pada awal 2020 lalu.

Proyek IDD senilai US$ 6,98 miliar ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun salah satu bagian dari proyek ini yang sudah beroperasi yaitu Lapangan Bangka pada Agustus 2016 lalu. Namun, proyek ini juga meliputi Lapangan Gendalo dan Gehem yang hingga saat ini belum juga beroperasi.

Awalnya, kedua lapangan tersebut direncanakan akan beroperasi pada kuartal IV tahun 2025. Proyek ini memiliki estimasi produksi gas mencapai 844 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari (bph).

Baca: Bye! Dua Raksasa Migas Asing Ini Bersiap Angkat Kaki dari RI

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chevron Cabut, Sebentar Lagi Italia Masuk Proyek Raksasa RI