Sri Mulyani Pede Defisit APBN 2023 Bisa Ditekan Jadi Rp486 T

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Selasa, 04/07/2023 09:25 WIB
Foto: Infografis/Lebih Ngeri Dari Covid & Perang,, Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memperkirakan, defisit APBN Tahun Anggaran 2023 bisa ditekan hingga mencapai Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Proyeksi pemerintah untuk defisit APBN 2023 yang sebesar Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB tersebut lebih rendah dari target yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 598,2 triliun atau 2,84% dari PDB.

"Proyeksi akhir APBN 2023 diperkirakan, defisit dapat ditekan menjadi Rp 486,4 triliun atau 2,28% dari PDB," jelas Sri Mulyani usai menghadiri sidang menghadiri sidang kabinet paripurna di istana negara kemarin, dikutip dari akun instagramnya, Selasa (4/7/2023).


Pembiayaan utang pada APBN Tahun Anggaran 2023, kata Sri Mulyani jaga diperkirakan akan berkurang Rp 289,9 triliun dari target yang sebesar Rp 598,2 triliun, sehingga menjadi sebesar Rp 308,3 triliun atau turun 41,6%.

Sri Mulyani juga mengungkapkan, penerimaan negara dalam APBN 2023 juga diperkirakan akan mencapai Rp 2.637,2 triliun atau 107,1% dari target yang sebesar Rp 2.021,2 triliun.

Selain itu, belanja negara pada APBN 2023 juga diperkirakan akan mencapai Rp 3.123,7 triliun atau di atas target 2,02% di atas target yang sebesar Rp 3.061,2 triliun.

Adapun pelaksanaan APBN 2023 pada semester I-2023, telah surplus sebesar Rp 152,3 triliun dengan keseimbangan primer surplus Rp 368,2 triliun.

Surplus tersebut berasal dari pendapatan negara yang sebesar Rp 1.4079 triliun serta belanja negara yang mencapai Rp 1.254,7 triliun pada Januari-Juni 2023.


(cap/cap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil