Jokowi Geram Tarif PDAM Naik, Ridwan Kamil Cs Gerak Cepat

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
03 July 2023 15:20
warga memperbaiki posisi pipa yang terpasang menyambung di talang tepi atap rumahnya dan menjulur ke bawah menempel pada tong air berwarna biru tua di kampung Kamal Muara Jakarta utara, Selasa (9/7). Sebagian besar warga kampung berpenghuni mayoritas Suku Bugis dari Sulawesi itu memasang  pipa pada talang air di tepi atap rumah mereka untuk menampung air hujan. Sejak lebaran atau sekitar sebulan lalu  kampung nelayan yang lokasinya tepat di tepi Teluk Jakarta dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang, Banten belum turun hujan. Ribuan warga setempat menggantungkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci pakaian serta perkakas dapur mereka. menurut warga setempat, dahulu warga setempat juga memanfaatkan air hujan sebagai sumber air minum dan memasak. Untuk kebutuhan air minum dan memasak sehari-hari, warga menggunakan air yang mereka beli dari Palyja. Air seharga Rp5.000 per gerobak (setara empat jeriken) itu didistribusikan petugas ke warga melalui selang-selang bagi rumahnya yang masih terjangkau dari tandon penampung dan dengan menggunakan jeriken yang diantar ke rumah warga yang jaraknya tidak terjangkau selang.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemukiman penduduk di kampung Kamal Muara Jakarta utara, Selasa (9/7/2019). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada semester I-2023 Kota Bandung yang berada di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengalami deflasi 0,3% sebab adanya penurunan harga tarif air minum di PDAM.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, sepanjang Januari-Juni 2023 atau semester I-2023, Kota Bandung mengalami deflasi sebesar.

"Kota Bandung mengalami deflasi tengah tahun sebesar 0,3% karena penyesuaian kembali tarif PDAM," jelas Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).

Seperti diketahui, sebelumnya menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023, pemerintah selalu rutin memonitor sejumlah harga barang-barang kebutuhan masyarakat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan pesan khusus kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, terkait dengan air minum PDAM.

Jokowi meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak seenak-enaknya menaikan harga air minum PDAM, yang memberatkan masyarakat. Jokowi menilai, penentuan penarikan tarif air minum PDAM mengakibatkan inflasi di setiap daerah.

"Yang daerah berkaitan dengan tarif angkutan misalnya, tarif PDAM, hati-hati menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik," ucap Presiden Jokowi pada rapat rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2023 pada 27 Februari 2023 silam.

Saat itu Jokowi meminta jangan terlalu signifikan menaikan tarif PDAM. Karena berdasarkan laporan yang sampai ke telinga kepala negara, ada kepala daerah yang menaikkan tarif PDAM hingga 100%.

"Jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100%. Data yang masuk di saya ada," tuturnya.

Adapun secara keseluruhan, BPS mencatat inflasi Indonesia pada Juni 2023 secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 3,52% dengan indeks harga konsumen sebesar 115.

Kemudian, inflasi tahun kalender atau semester I-2023 mencapai 1,24%. Pudji juga menyampaikan, inflasi di Indonesia pada semester I-2023 yang berlangsung sejak 2019 hingga 2023, selalu berada di bawah target pemerintah, kecuali pada 2022.

"Dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi hingga bulan Juni (semester I-2023 atau year to date) selalu lebih rendah dari batas bawah target pemerintah, kecuali tahun 2022," jelas Pudji.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Sentil Pemda Soal Air Minum PDAM, Ini Katanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular