Janji Manis AS Cs Rp300 T Buat RI, Tak Hanya Berupa Duit!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
03 July 2023 15:00
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Enjiniring dan Kepco Engineering and Construction Company Inc,
Foto: dok. PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa ada beberapa jenis pendanaan yang ditawarkan oleh program Just Energy Transition Program (JETP) sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 300 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per US$) yang diinisiasi oleh beberapa negara maju di dunia termasuk diantaranya Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa nantinya pendanaan tersebut turun ke Indonesia bisa dalam bentuk yang beragam. Dia mengatakan bahwa nantinya dana yang turun akan diberikan dalam bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan program pengurangan emisi karbon yang telah dipersiapkan oleh Indonesia.

"JETP itu kan program bersama Indonesia dengan IPG ya, itu negara-negara maju G7. Di situ komitmen untuk menyediakan pendanaan untuk percepatan penurunan Efek Rumah Kaca. Bagaimana uangnya, apa turun ke Indonesia? Tidak. Uangnya itu bukan US$ 20 billion masuk ke Indonesia, nggak bukan, jadi modelnya bukan begitu," ungkap Dadan saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (7/3/2023).

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa terdapat jenis pendanaan oleh JETP yang akan masuk di Indonesia beberapa diantaranya adalah dengan mekanisme komponen pendanaan brand atau merk, komponen bantuan teknis atau Technical Assistance, dan komponen pinjaman konstutisional yang mana pinjaman tersebut masih terbagi menjadi beberapa bentuk lainnya.

"Modelnya adalah bahwa nanti akan dikembangkan mekanisme pendanaan. Kan dalam JETP itu ada komponen brand, ada komponen technical assistance, ada komponen pinjaman, ada komponen pinjaman konstutisional, ada yang sifatnya guarantee, ada sifatnya pinjaman komersial. Nah ini melalui sekretariat (JETP) dan bersama IPG-nya kita akan olah ini nanti kira-kira pendanaan akan bentuk seperti apa untuk proyek yang mana," tambahnya.

Dengan begitu saat ini, lanjut Dadan, pemerintah tengah menyiapkan berbagai daftar proyek pengurangan emisi karbon yang akan diajukan pada pendanaan JETP nantinya. Dia mengatakan bahwa daftar tersebut akan rampung dirumuskan pada Agustus 2023 mendatang.

"Jadi yang sekarang dilakukan oleh Sekretariat JETP, oleh pemerintah, oleh Indonesia saja, adalah mempersiapkan dari daftar tentang rencana investasinya itu yang disebut comprehensive investment plan dan policy. Ini yang akan kita selesaikan sampai pertengahan Augustus, di situ ada lagi proyeknya gitu," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Just Energy Transition Partnership (JETP) menepati janji pendanaan sebesar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun. Pasalnya, dana tersebut hingga kini belum cair sejak kesepakatan KTT G20 Bali November 2022 lalu.

Padahal, kata Luhut, Indonesia dalam posisi siap dengan sejumlah programnya. Sehingga. Luhut meminta pihak JETP-lah memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

"Jadi gini dari Indonesia persiapan US$ 20 miliar itu Pak Rachmat (Rachmat Kaimuddin) dengan timnya sudah siap, tinggal dari mereka. Jadi ini kan hasil G20. Nah apakah uangnya ada atau tidak, dia lah yang ngomong," katanya sebagaimana dikutip Minggu (25/6/2023).

Luhut menambahkan, Indonesia juga sudah menyiapkan PLTU batu bara yang akan dipensiunkan. Sebagai informasi, pendanaan itu salah satunya akan digunakan untuk pensiun dini PLTU batu bara. "Sama kita sudah siapkan mana coal-fired power station early retirement di Jawa," bebernya.

Sebelumnya, Indonesia mendapatkan komitmen pendanaan US$ 20 miliar atau sekitar Rp 302 triliun (kurs Rp 15.100) dalam program Just Energy Transition Partnership (JETP) dari sejumlah negara maju. Pendanaan itu beragam bentuknya, dari hibah, pinjaman hingga bantuan.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan dana tersebut berasal dari negara G7. Dana itu untuk membantu Indonesia dalam transisi energi, salah satunya pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

"Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions. Bersama kami memobilisasi US$ 20 miliar untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi dan memperluas EBT," kata Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pensiun Dini PLTU, Pemerintah Luncurkan JETP

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular