Valid! Data Ini Tunjukkan Kesuksesan Jokowi 5 Tahun Terakhir

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
03 July 2023 14:40
Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab & Dampaknya
Foto: Infografis/Apa itu Inflasi? Simak Pengertian, Penyebab & Dampaknya/Aristya rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi yang kerap menjadi momok seram pemerintah dalam mengendalikan laju perekonomian, disebut telah terkendali di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, tingkat inflasi sejak 2019 hingga Juni 2023 selalu lebih rendah dari batas bawah target pemerintah, yang sebesar 2% hingga 4% di tahun 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, inflasi secara bulanan atau month to month (mtm) pada Juni 2023 sebesar 0,14%.

Adapun inflasi pada Juni 2023 secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 3,52% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 115, dan inflasi tahun kalender sepanjang semester I-2023 atau sejak Januari-Juni 2023 sebesar 1,24%.

Pudji juga menyampaikan, inflasi pada Semester I-2023 yang berlangsung sejak 2019 hingga 2023, selalu berada di bawah target pemerintah, kecuali pada 2022.

"Dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi hingga bulan Juni (semester I-2023 atau year to date) selalu lebih rendah dari batas bawah target pemerintah, kecuali tahun 2022," jelas Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/7/2023).

Adapun pada 2023, sebanyak 62 kota mengalami inflasi tengah tahun di atas inflasi nasional, di mana dominan terjadi di wilayah Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Sementara itu, 26 kota mengalami inflasi di bawah inflasi nasional, dominan terletak di wilayah Sumatera.

Pada semester I-2023, BPS mencatat, Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 1,24% atau sama dengan inflasi nasional. Kemudian Kota Bandung mengalami deflasi 0,3% pada semester I-2023, turut adanya penyesuaian harga PDAM oleh pemerintah provinsi setempat.

"Inflasi tertinggi pada semester I-2023 terjadi di Kota Merauke yang mencapai 4,65% atau di atas inflasi nasional," jelas Pudji.

Selama lima tahun terakhir, tingkat inflasi pada semester I-2023 lebih banyak disumbang oleh inflasi harga bergejolak. Di mana banyak disumbang oleh kenaikan harga komoditas pangan bergejolak atau volatile food.

Sepanjang Semester I-2023, tercatat inflasi bahan makanan mencapai 3,17% dan harga energi mengalami deflasi 0,94%.

Dilihat dari komoditas yang sering menyumbang inflasi selama semester I-2023, BPS mencatat diantaranya yakni rokok kretek filter, bawang putih, rokok, putih, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, kontrak rumah, bawang mewah, dan upah asisten rumah tangga.

Tercatat, pada Januari-Juni 2023, inflasi harga bergejolak mencapai 3,22%, inflasi inti sebesar 1,06%, dan inflasi harga diatur pemerintah sebesar 0,13%.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Tertinggi RI Terjadi di Sumenep, 2 Kali Nasional!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular