
Zaman Serba Sulit, Pemuda China Ramai-Ramai Mendekat Ilahi

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi yang sulit tengah dihadapi dunia global, termasuk China. Di saat bersamaan, banyak pemuda yang mendekat pada 'Ilahi' dengan berkunjung ke kuil.
Pemulihan ekonomi China memang sulit dengan adanya kebijakan 'Zero-Covid' yang ketat. Masalah ini merembet pada perlambatan di beragam sektor, yakni pendidikan, properti, dan teknologi.
Pada akhirnya, masalah-masalah itu menutup peluang untuk lulusan baru. Pada Mei saja, tingkat pengangguran usia 16-24 tahun mencapai 20,8%.
Sementara itu, banyak pemuda China yang berakhir memilih jalur spiritual. Misalnya, ada fenomena 'pemuda yang membakar kemenyan' viral di media sosial. Ungkapan tersebut merujuk pada anak muda yang beralih pada persembahan spiritual untuk meningkatkan prospek.
"Antara maju dan bekerja, saya memilih dupa," adalah salah satu slogan populer.
Angka kunjungan ke tempat wisata kuil juga meningkat drastis. Data dari platform perjalanan China, Qunar mengungkapkan jumlah pengunjung melesat 367% pada kuartal pertama 2023 dibandingkan tahun lalu.
Sekitar 2,5 juta turis juga tercatat mengunjungi Gunung Emei di Sichuan. Jumlah pada Januari hingga Mei lalu meningkat lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, atau sebelum Covid.
Gunung Emei sendiri merupakan salah satu dari empat gunung suci pada Buddhisme China.
Setengah dari pengunjung kuil pada dua bulan pertama tahun ini dilaporkan adalah orang yang lahir setelah 1990. Usia tersebut, yang masuk pada kelompok milenial dan Gen Z, merupakan bagian kelompok anak muda yang menghadapai krisis pengangguran.
Pada akhirnya sejumlah Vihara juga menyediakan permintaan makanan rohani. Mereka menawarkan beberapa aktivitas yakni kursus meditasi, kafe di tempat dan ada jga yang menyediakan pusat konseling psikologis.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Pening, 2 Kemalangan Baru Ancam China