Biaya Hidup Rp1-2 Juta di RI, Siap-siap Makan Tabungan!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
27 June 2023 09:00
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, hari ini, Senin (4/7/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak Senin (4/7/2022) hingga Senin (10/7/2022) yang diterapkan mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Bundaran HI. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Arus Lalu Lintas di kasawan Bundaran HI, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Biaya hidup di Indonesia tidak lagi murah. Buktinya, masyarakat dengan pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan merasakan tekanan besar. Tabungannya harus terkuras untuk menopang hidup.

Kesimpulan ini didapat setelah melihat survei konsumen yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) pada Juni 2023. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2023 meningkat cukup tajam. IKK pada Mei 2023 tercatat 128,3 atau tertinggi sejak Mei 2022 atau setahun lalu.

Sayangnya, optimisme itu hanya berlaku bagi mereka yang memiliki pengeluaran di atas Rp 2 juta per bulan. Mereka yang berpenghasilan di antara Rp 1-2 juta justru melihat ekonomi ke depan dengan sangat pesimis.

Adapun, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Mei 2023 tercatat sebesar 75,4%. Menurut BI, capaian ini relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 75,2%.

Rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 8,8%, juga relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat menurun pada Mei 2023, yaitu menjadi sebesar 15,7%.

Jika dibedah lebih lanjut, porsi tabungan terhadap pendapatan Survei Konsumen (SK) terindikasi menurun pada seluruh kategori pengeluaran. Yang paling miris terjadi di kelompok dengan pengeluaran Rp 1 - 2 juta.

Porsi tabungan terhadap pendapatan kelompok ini terindikasi menurun menjadi 17,6% pada Mei 2023, dari sebelumnya 15,6% pada April 2023. Angka ini turun 2,1%.

Sejalan dengan itu, porsi utang terhadap pendapatan naik menjadi 7,6% dari sebelumnya 6,7%. Namun, kelompok pengeluaran ini mencatatkan keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) terpantau menguat.

Kemudian, BI juga mencatat Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja untuk kelompok pengeluaran Rp 1-2 juta ini juga turun 6,7 menjadi 110,1 dari sebelumnya 116,8.

Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja dari kelompok pengeluaran ini juga turun dari 129 menjadi 124,5. Penurunan ini juga terjadi pada indeks penghasilan saat ini. Angkanya turun dari 110 menjadi 108,3. Dengan catatan survei BI ini dapat dilihat kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 1 - 2 juta, semakin sulit.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok RI Pilih Presiden Baru, BI Sebut Keyakinan Konsumen Meningkat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular