Internasional

Rusia Mencekam, Malaysia Siap Bawa Pulang Warga

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 June 2023 19:50
Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim saat pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia. (Tangkapan Layar Youtube Buletin TV3)
Foto: Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim saat pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia. (Tangkapan Layar Youtube Buletin TV3)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Malaysia siap memulangkan 755 warganya dari Rusia jika keselamatan mereka terganggu. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, Senin (26/6/2023).

Dalam keterangannya, Ahmad Zahid mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan ketegangan di Rusia, khususnya di Moskow. Ini terkait pemberontakan yang dilakukan kelompok paramiliter Wagner terhadap rezim pertahanan negara itu.

"Pemerintah melalui Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri) telah membuat pengaturan untuk memulangkan warga negara Malaysia dari negara itu kapan saja, jika perlu," katanya dikutip oleh Bernama dan dilaporkan Channel News Asia (CNA).

Dalam imbauan Sabtu, Kedutaan Besar Malaysia di Rusia menghimbau semua warga Malaysia, khususnya pelajar di Moskow, Saint Petersburg, dan Volgograd untuk tetap waspada dan tenang. Pihak kedutaan meminta warga untuk membatasi pergerakan di luar ruangan serta menghindari area keramaian.

Warga Malaysia yang berada di Rusia juga disarankan untuk membawa dokumen pribadi seperti paspor mereka setiap saat. Sementara itu, disarankan juga bagi warga Malaysia yang berencana bepergian ke Rusia untuk tujuan yang tidak esensial agar tidak melakukannya sampai situasinya membaik.

Kelompok paramiliter Rusia Wagner membuat manuver pemberontakan akhir pekan. Kelompok pimpinan Yevgeny Prigozhin itu bahkan mengambil alih pusat komando Selatan militer Rusia di kota Rostov-on-don.

Dalam aksinya, Wagner sempat bergerak menuju Moskow dari kota Selatan itu. Pasukannya bahkan telah menguasai wilayah hingga kota Voronezh, yang merupakan pertengahan jalan antara Moskow dan Rostov-on-don.

Namun, pemberontakan bersenjata tiba-tiba dibatalkan pada hari Minggu. Saat ini, Prigozhin bergerak menuju Belarus untuk bernegosiasi dengan pemimpin negara itu yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Alexander Lukashenko.

Wagner merupakan salah satu kubu pendukung Rusia, selain tentara Chechnya, yang menonjol dalam operasi Moskow untuk menguasai Ukraina Timur. Salah satu kota di wilayah ini, Bakhmut, diketahui telah menjadi pusat pertempuran paling sengit antara Wagner dan pihak Ukraina selama berbulan-bulan.

Pemberontakan Wagner sendiri disebabkan oleh ketidakpercayaan kelompok itu pada rezim pertahanan Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov. Kedua figur itu dirasa tak mampu menyokong pasukannya dengan logistik yang cukup selama perang di Ukraina.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikriminalisasi di Indonesia, Bangsawan Malaysia Bersuara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular