
Tegas! Ganjar Pastikan Lanjutkan Aksi Bernyali Jokowi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dengan tegas menyebutkan, bila dirinya terpilih menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang, dirinya akan melanjutkan kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju.
Kebijakan Jokowi yang akan dilanjutkan Ganjar tersebut yaitu melakukan hilirisasi dan industrialisasi komoditas tambang.
"Merdeka! Tempat ini menjadi saksi bagaimana pidato Bung Karno selalu menggetarkan, dedication of life disampaikan di sini, mengajarkan kita agar bisa mengabdi pada bangsa dan negara bukan mengabdi pada perorangan maupun kelompok."
"Pak Jokowi mewujudkan itu. Infrastruktur yang hebat, IKN (Ibu Kota Negara Nusantara) yang tidak hanya memindahkan tempat dan ibu kota, tapi membuka mindset, mengubah mindset sebagai negara maju. Termasuk hilirisasi industri yang akhirnya kita diperhitungkan dunia seperti yang disampaikan Mbak Puan," tutur Ganjar saat diberikan kesempatan menyapa ratusan ribu kader PDI Perjuangan dalam acara puncak peringatakan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).
Untuk itu, ia pun meminta para kader PDIP di seluruh Indonesia bisa melanjutkan apa yang telah dicapai Presiden Jokowi tersebut. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan cara menang secara hattrick di Pemilu 2024, ia meminta semua pihak untuk berjuang secara keras.
"Itu juga bapak ibu yang mesti kita pertahankan, kita lanjutkan. Namun, itu tidak bisa terlaksana kalau kita tidak menang hattrick besok pagi. Bapak ibu, itu tidak akan terwujud kalau kita tidak kompak. Maka pesan Bu Mega pada kita semuanya, agar kita bisa bersatu, kita berdiri seteguh karang yang tetap tegar dalam benturan ombak sekeras apa pun," imbuhnya.
Seperti diketahui, fokus kebijakan Presiden Jokowi saat ini yaitu hilirisasi tambang. Jokowi berkali-kali menegaskan pentingnya membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri agar komoditas tambang yang dijual tak lagi dalam bentuk mentah, melainkan sudah diproses di dalam negeri, sehingga menghasilkan nilai tambah yang lebih besar bagi negeri ini.
Tak tanggung-tanggung Presiden bahkan telah melarang ekspor mineral mentah, seperti nikel sejak 2020 dan bauksit sejak 11 Juni 2023 lalu. Selanjutnya, Presiden Jokowi menargetkan akan menghentikan ekspor konsentrat tembaga pada 2024 mendatang, terutama setelah smelter katoda tembaga PT Freeport Indonesia mulai beroperasi.
"Semuanya melimpah tetapi bertahun-tahun kita ekspor dalam bentuk bahan mentah ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi," ujarnya pada saat mengisi pidato politik Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Oleh sebab itu, Jokowi mendesak pemimpin selanjutnya untuk berani melanjutkan hilirisasi dan mengindustrialisasikan bahan bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Sekalipun ke depannya terdapat potensi masalah yang akan dihadapi bangsa ini.
"Sekarang kita baru digugat oleh Uni Eropa urusan baru satu urusan saja nikel digugat. Padahal bahan mineral kita bukan hanya nikel. Ada tembaga, timah, batu bara, ada bauksit apakah kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa kalau pemimpinnya tidak berani pasti mundur minta ampun," ujarnya.
Jokowi menyebut jangan bermimpi menjadi negara maju, apabila nantinya negara ini digugat langsung mundur. Karena itu, ia berpesan kepada pemimpin selanjutnya untuk tetap teguh menjalankan komitmen larangan ekspor bahan mentah dan menjalankan hilirisasi dalam negeri.
"Itu baru satu bahan saja. Belum lagi sumber daya alam laut komoditas perkebunan juga bukan hanya Sawit, ada Kopi, Kakao ada banyak sekali yang masih bisa menjadi potensi dan kekuatan kita dan yang kita harapkan semua nilai tambah ada di dalam negeri," ujarnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Takut VOC di WTO, Jokowi Setop Ekspor Bauksit-Tembaga!
