
Bisikan Jokowi Agar RI Jadi Negara Maju: Pilih Pemimpin Ini..

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membeberkan strategi supaya Indonesia bisa melompat menjadi negara maju dalam kurun waktu 10 - 15 tahun mendatang. Salah satu syaratnya adalah memilih pemimpin negara yang benar di masa mendatang untuk mendukung program hilirisasi pertambangan di dalam negeri.
Presiden Jokowi mengatakan, jika bisa mengintegrasikan hasil olahan bahan mentah seperti tembaga, nikel, timah, dan bauksit, di dalam negeri maka akan memberikan nilai tambah yang besar. Sehingga bisa Indonesia negara maju.
Maka dari itu, Jokowi berpesan agar masyarakat bisa memilih pemimpin negara yang benar juga mempengaruhi cita - cita Indonesia menjadi negara maju.
"Ini mungkin untuk para tokoh agama dan para kiai yang kami cintai, saya sudah sampaikan oleh sebab itu pemimpin yang akan datang sangat menentukan sekali. 2024, 2029, 2034 sangat menentukan begitu benar kita, negara ini akan Insya Allah melompat menjadi negara maju," kata Jokowi, saat mengunjungi pabrik foil tembaga milik PT Hailiang Nova Material Indonesia, dikutip Rabu (21/6/2023).
Nah, jika keliru memilih pemimpin, maka Indonesia akan bernasib pada seperti negara di Amerika Latin yang terus menjadi negara berkembang sejak tahun 1960 - 1970an.
"Kalau keliru itu seperti di negara Amerika Latin tahun 60 - 70an sudah jadi negara berkembang tapi sampai sekarang negara berkembang. kita tidak mau seperti itu, kita mau negara kita ini menjadi negara maju," kata Jokowi.
Sebagai salah satu upaya Indonesia menjadi negara berkembang adalah dengan mengembangkan hilirisasi di dalam negeri. Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia sedang mengembangkan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga.
Di mana, hasil dari smelter tembaga yakni katoda tembaga akan diintergrasikan ke smelter lanjutan untuk bisa memiliki nilai tambah.
Contoh yang terbaru adalah smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK, Gresik, Jawa Timur yang memiliki kapasitas 600 ribu ton katoda tembaga.
Hasil katoda tembaga tersebut akan diintegrasikan ke smelter milik PT Hailiang Nova Material Indonesia yang juga berada di kawasan KEK. Smelter PT Hailing ini akan menyerap katoda tembaga milik Freeport dan akan mengolahnya lagi menjadi foil tembaga.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Istana soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye & Memihak