Lima Fakta Mengejutkan Pabrik Tembaga Terbesar Dunia Milik RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 21/06/2023 12:35 WIB
Foto: Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sebentar lagi bakal mempunyai pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga terbesar di dunia. Pabrik milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur itu ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2024.

Setidaknya, ada beberapa fakta yang mengejutkan untuk diketahui mengenai proyek pabrik tembaga milik PTFI ini, simak:


Pertama, pabrik tembaga ini dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Pabrik tembaga yang digadang-gadang sebagai single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Adapun pada akhir Desember 2023, PTFI menargetkan konstruksi fisik pabrik tembaga ini dapat selesai.

Kemudian Pre Commissioning & Commissioning pada Mei 2024, lalu ditargetkan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024, dan beroperasi penuh pada akhir 2024.

Foto: Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Kedua, selain membangun pabrik tembaga yang akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga menjadi produk 600 ribu ton katoda tembaga per tahun, PTFI juga melakukan pembangunan Precious Metal Refinery (PMR). Nantinya PMR akan mengolah lumpur anoda menjadi produk emas dan perak batangan 6000 ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Ketiga, PTFI juga saat ini tengah berupaya merampungkan pembangunan ekspansi smelter PT Smelting. Dimana nantinya total kapasitas pengolahan PT Smelting akan naik menjadi 1,3 juta ton konsentrat tembaga dari yang sebelumnya hanya 300 ribu ton.

Saat ini, saham PT Smelting Gresik sebanyak 40% digenggam oleh PTFI. Kemudian sisanya yakni 60% merupakan milik Mitsubishi.

Foto: Jokowi kunjungi smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Jokowi kunjungi smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Keempat, total biaya smelter baru dan ekspansi pabrik tembaga yang akan dikeluarkan perusahaan mencapai US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun. Hingga saat ini proyek ini telah menghabiskan US$ 2,2 miliar atau setara Rp 33 triliun.

Berdasarkan bahan paparan PT Freeport Indonesia (PTFI), proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Hingga akhir Mei 2023 progres pembangunannya telah mencapai 70,6%.

Adapun, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya yakni pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 67%, instalasi baja 36%, instalasi baja di area tangki 32%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98,6%.

Kemudian untuk progres pembangunan PMR sendiri diantaranya yakni pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 24%, dan instalasi baja 1,6%.

Kelima, melalui proyek ini, secara kumulatif tenaga kerja untuk proyek pembangunan smelter akan menyerap tenaga kerja hingga sekitar 40 ribu pekerja. Pada saat beroperasi nantinya, smelter kedua Freeport ini membutuhkan sekitar 1.500 pekerja

Foto: Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Smelter Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penambang-Smelter Tak Sepakat HPM, Hilirisasi Mineral Terancam?