
Jokowi, Luhut Hingga Erick Turun Gunung! Cek Smelter Freeport
Presiden Jokowi bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju tinjau proyek pabrik tembaga PT Freeport.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di dampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir dan sejumlah pejabat lainnya melakukan kunjungan ke fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

"Saya datang ke Gresik ini saya mau ngecek juga smelter PT Freeport Indonesia selesainya sudah berapa persen, jangan-jangan tidak ada progress, tidak ada perkembangan sehingga kalau memang setelah ini saya cek yang saya denger lebih dari 60% tapi kita akan cek betul. Sehingga kita harapkan Mei 2024 PT Freeport Indonesia juga bisa menyelesaikan smelternya," terang Presiden Jokowi.
(CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Untuk diketahui, berdasarkan bahan paparan PT Freeport Indonesia (PTFI), proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan hingga akhir Mei 2023 progres pembangunannya telah mencapai 70,6%. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Adapun dengan pelaksanaan proyek yang telah mencapai 70,6% ini, setidaknya biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun. Biaya tersebut mulai untuk pemadatan tanah hingga pemasangan tiang pancang. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Sementara itu, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 67%, instalasi baja 36%, instalasi baja di area tangki 32%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98,6%. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Smelter yang di gadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.(CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)