
RI Bakal Punya Produk BBM Baru, Ternyata Titah Jokowi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia sebentar lagi akan meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru, karena ada pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tebu yang disebut bioetanol.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa pencampuran BBN bioetanol pada BBM ini merupakan titah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), seperti tertuang dalam Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
Bioetanol akan dicampurkan dengan BBM non subsidi, Pertamax (RON 92).
"Nah sekarang karena Presiden meminta untuk berjalan, kan Perpres sudah ditandatangani, untuk itu mudah-mudahan ini di awal Juli kita bisa melaksanakan untuk wilayah yang terbatas," ungkap Dadan saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (18/6/2023).
Adapun, dalam Perpres No.40 tahun 2023 disebutkan bahwa produksi dari bioetanol itu sendiri sebesar 1,2 juta kilo liter (kl) untuk tahun 2030 ini. Dadan juga mengatakan, dari target sebesar 1,2 juta kl tersebut, yang siap diproduksi baru sebesar 40 ribu kl per tahun.
"Sekarang itu secara kapasitas yang selalu produksi ya, kalau secara siap 100 ribu (kl) ada, tapi yang selalu produksi 40 ribu kl," kata Dadan.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga sempat mengungkapkan dalam waktu dekat akan meluncurkan produk BBM baru yang memiliki campuran antara bahan bakar nabati (BBN) bioetanol 5% ke dalam BBM jenis Pertamax.
Peluncuran produk ini dilakukan Pertamina untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Corporate Secretary Pertamina Bramantyo S. Poerwadi mengatakan, nantinya campuran BBN bioetanol pada BBM ini pun akan terus dikembangkan hingga bisa mencapai 100%.
"Selasa depan kami akan berinovasi dengan membuat produk Pertamax yang menggunakan 5% dari bioetanol, dan kegiatan ini akan diteruskan sampai nantinya bukan hanya 5%, tapi 100% dari bahan nabati," jelas dia dalam Pertamina Energizing Sustainable Community di SMAN 40 Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga mengatakan, peluncuran produk baru ini dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon dan mewujudkan kemandirian energi.
Nicke pun menjamin bahwa produksi produk baru ini nantinya tidak akan mengganggu pasokan tebu untuk kebutuhan industri gula. Pasalnya, bioetanol ini akan diproduksi dari hasil fermentasi molases (tetes tebu).
"Ini nanti rebutan nggak dengan pabrik gula? Enggak. Ini cuma tetes tebu aja. Jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya," ujar Nicke.
Selain dari tebu, Indonesia juga masih memiliki potensi bahan baku yang cukup besar sebagai sumber bioetanol. Pasalnya, sumber bioetanol juga dapat berasal dari singkong dan jagung.
"Jadi kita akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati. Jadi tantangannya yang kedua adalah ke orangnya ya," ujar Nicke.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Juli, Pertamina Bakal Luncurkan Produk BBM Baru!
