
Lapor Pak Jokowi! Rakyat Juga Susah Cari Uang, Tabungan Ludes

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak hanya pemerintah yang kesulitan mencari penerimaan negara saat ini, rakyat juga kesulitan mencari uang. Alhasil, masyarakat dengan pendapatan rendah harus menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bank Indonesia melaporkan bahwa rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Mei 2023 tercatat sebesar 75,4%. Menurut BI, capaian ini relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 75,2%.
Rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 8,8%, juga relatif stabil dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat menurun pada Mei 2023, yaitu menjadi sebesar 15,7%.
Jika dibedah lebih lanjut, porsi tabungan terhadap pendapatan Survei Konsumen (SK) terindikasi menurun pada seluruh kategori pengeluaran. Yang paling miris terjadi di kelompok dengan pengeluaran Rp 1 - 2 juta.
Porsi tabungan terhadap pendapatan kelompok ini terindikasi menurun menjadi 17,6% pada Mei 2023, dari sebelumnya 15,6% pada April 2023. Angka ini turun 2,1%.
Sejalan dengan itu, porsi utang terhadap pendapatan naik menjadi 7,6% dari sebelumnya 6,7%. Namun, kelompok pengeluaran ini mencatatkan keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) terpantau menguat.
Kemudian, BI juga mencatat Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja untuk kelompok pengeluaran Rp 1-2 juta ini juga turun 6,7 menjadi 110,1 dari sebelumnya 116,8.
Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja dari kelompok pengeluaran ini juga turun dari 129 menjadi 124,5. Penurunan ini juga terjadi pada indeks penghasilan saat ini. Angkanya turun dari 110 menjadi 108,3. Dengan catatan survei BI ini dapat dilihat kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 1 - 2 juta, semakin sulit.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan bahwa pemerintah sangat sulit untuk mencari uang dalam kondisi saat ini.
Menurut Jokowi, mengenjot penerimaan baik PNBP hingga dividen penuh tantangan berat. Padahal, Indonesia membutuhkan dana
"Setiap Rupiah yang kita belanjakan dari APBN dan APBD harus produktif. Karena memang cari uang sulit," tegas Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (Wasin) Pemerintah 2023, dikutip Jumat(16/6/2023).
"Baik itu lewat pajak PNPB, royalti, dividen tidak mudah ... Sekali lagi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 itu tidak mudah," tegasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN/APBD Banyak Dipakai Untuk Dinas & Rapat, Bisa Dibenahi?