
AS Hengkang! Fixed, China Masuk Proyek Kebanggaan Jokowi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) buka suara perihal pengganti perusahaan petrokimia asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products and Chemicals Inc dalam proyek hilirisasi batu bara di Indonesia bersama konsorsium bersama PTBA dan PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan asal China untuk menggantikan posisi Air Products pada proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Sumatera Selatan (Sumsel) itu.
"Ya itu memang perusahaan dari China sedang kita proses. Kita sedang rapat negosiasi, nah mudah-mudahan mereka nanti bisa (masuk). Tentunya kita harapkan menggantikan Air Products," jelas Arsal usai acara RUPS PTBA. Tahun Buku 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).
Sebagaimana diketahui, hilirisasi pertambangan menjadi program kebanggaan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dengan hilirisasi, komoditas pertambangan bisa meningkatkan nilai tambahnya.
Arsal menyampaikan, progres saat ini, pihaknya sudah menyiapkan sebuah kawasan industri untuk proyek hilirisasi batu bara dengan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang diharapkan akan masuk tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan cadangan batu bara hingga 3 miliar ton untuk menjalankan proyek gasifikasi tersebut.
"Kalau kita dari PTBA sendiri, kita kan sudah secara internal menyiapkan kawasan industri hilirisasinya. Kalau dari sumbernya, batubaranya, kan memang kita sudah memiliki cadangan sebesar hampir 3 miliar (ton). Nah itu kan tinggal nanti negosiasi dengan pihak China-nya," tambah Arsal.
"Kami juga ikuti apa yang diarahkan pemerintah," tutupnya.
China juga masuk dengan BUMI
Tak hanya dengan PTBA, perusahaan asal China juga akan menggantikan Air Products di proyek hilirisasi batu bara milik anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan juga PT Arutmin Indonesia.
Presiden Direktur (BUMI), Adika Nuraga Bakrie memastikan proyek hilirisasi batu bara yang digarap dua anak usahanya itu akan tetap berjalan. Sekalipun tanpa perusahaan asal AS yakni Air Products.
"Kebetulan kita baru ganti partner dengan perusahaan China produk akhirnya ini akhirnya berubah tadinya dengan Air Products metanol sekarang kita bisa menjadi amonia," ujar Adika saat ditemui usai acara Jakarta Energy Forum 2023, Rabu (31/5/2023).
Meski demikian, Adika enggan membeberkan lebih rinci mengenai calon mitra yang dimaksud. Ia pun menargetkan groundbreaking proyek hilirisasi batu baranya pada awal 2024. "Nanti kita akan umumkan namanya kalau sudah waktunya," ujarnya.
Sebelumnya kedua anak usaha BUMI ini berencana mengembangkan produk hilirisasi batu bara menjadi metanol. Menurut Adika, perubahan produk hilirisasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satunya yakni pasar.
"Pertimbangan pasar dan juga mungkin kalau amonia sendiri 1/3 dari kapasitas bisa kita pakai sendiri untuk amonia nitrat itu salah satu pertimbangan dan lebih ke market lah," ungkap .
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Hengkang, China Resmi Garap Hilirisasi Batu Bara RI
