
Misteri Asing Kuasai Industri Mobil di RI Akhirnya Terungkap

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama puluhan tahun pasar otomotif di Indonesia dikuasai oleh pabrikan dari luar negeri, utamanya Jepang. Belakangan mulai gencar pabrikan China dan Korea Selatan untuk berekspansi di RI. Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) Soebronto Laras mengungkapkan, persoalan utama ada pada modal dana.
"Bangun pabrik butuh 5-10 miliar dolar. Orang Indonesia yang punya duit siapa yang mau bikin? Makanya sekarang pabrik yang masuk dari luar semua, apakah kelompok Astra atau Indomobil," Katanya usai peluncuran Suzuki XL7 Hybrid di Jakarta, dikutip Jumat (16/6/2023).
Meski demikian, bukan tidak mungkin pengusaha Indonesia mampu masuk ke dalam industri otomotif nasional. Jika tidak, negara bisa lebih berperan dalam mengembangkan otomotif nasional, Soebronto Laras mencontohkan negara tetangga seperti Vietnam yang mulai berani mengambil langkah itu.
"Mudah-mudahan aja ada pengusaha yang mampu lahir dan bikin, kecuali pemerintah yang bikin misalnya pabrik mobil listrik di Vietnam namanya Vinfast itu pemerintah, (kalau) dia rugi 10-20 miliar setahun juga nggak apa-apa, kan pemerintah. Kalau kita, duit siapa?," cetusnya.
Lalu apakah memungkinkan untuk membangun pabrikan mobil asli RI?
"Coba aja, dari dulu pemerintah mau bikin mobil, zaman Pak Habibie mau bikin mobil, jadi gak? Problemnya banyak, teknologi ada tapi saya bilang paling penting duit," kata Soebroto yang sudah berkecimpung di dunia otomotif selama lebih dari 50 tahun itu.
Ia pun menceritakan bagaimana Indonesia sempat berupaya untuk membuat pabrikan mobil sendiri pada zaman sebelum reformasi, namun upaya itu tidak berjalan sukses karena berbagai hal. Padahal, pabrikan sudah berupaya untuk mewujudkannya.
"Rasanya tahun 97-98 kita sudah bikin mati-matian pabrik mobil, komponen udah bikin semua, transmisi udah bikin, body bikin semua lalu komponen di luar kita steering sistem bikin, itu mau diapain? Itu aja, ini yang mesti dilihat secara objektif tapi kembali lagi kepada duit," ujarnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Begawan Otomotif RI, Soebronto Laras Meninggal Dunia
