Faisal Basri Ungkap 'Basahnya' Cawe-cawe Impor Gula

redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 15/06/2023 18:03 WIB
Foto: Pedagang menimbang dan mengemas gula pasir di Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Harga gula pasir di Pasar Rumput rata-rata dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan  Indonesia  Corruption Watch (ICW) menyebutkan, sepanjang tahun 2022, sektor perdagangan, transportasi, dan sumber daya alam sebagai 3 sektor paling banyak tindak korupsi yang menimbulkan kerugian negara terbesar.

Menanggapi hal itu, Ekonom Senior INDEF Faisal Basri mengatakan, hanya dengan mengubah sedikit ketentuan di bidang perdagangan, akan menghasilkan uang sampai triliunan rupiah.

Menurutnya, modusnya bisa dilakukan misalnya melalui fee untuk kuota, seperti kuota impor garam, atau pun kuota impor gula.


"Kalau perdagangan itu, ubah aja aturannya sedikit, uang triliunan. Jadi contohnya kuota. Kuota garam kah, kuota gula," katanya dalam dialog Your Money Your Vote CNBC Indonesia, dikutip Kamis (15/6/2023).

"Ingat loh kita importir gula terbesar dunia, tahun lalu 6 juta ton. Kalau cawe-caweanya seribu aja kan (Rp) 6 triliun untungnya. Seribu loh. Kalau saya naikkan dua ribu, (Rp) 12 trilun. Dan itu dibagikan ke 11 perusahaan saja," ungkap Faisal.

Belum lagi, kata dia, kebijakan perdagangan yang kecil-kecil lainnya., seperti bawang putih yang diduga menghasilkan keuntungan sampai Rp17 triliun.

"Mudah mendapatkannya, nggak perlu otak, nggak perlu riset. (Itu) fee. Dan itu banyak sekali, makanya Mendag (Menteri Perdagangan) sering diganti kan," kata dia.

"Dia kasih lisensi ekspor benih ekspor gitu, udah dapat gitu. Bisnisnya bisnis instan," pungkas Faisal.

Foto: CNBC Indonesia TV
Faisal Basri: Produk Indonesia Tidak Punya Daya Saing

(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Penampakan Uang Rp 11,8 Triliun Kasus Korupsi CPO Wilmar