Aksi Wow Jokowi Saat Pidato: Sebut Coldplay & Ngaku Ndeso

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
15 June 2023 16:30
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023). (Tangkapan layar Youtube  Bappenas RI)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023). (Tangkapan layar Youtube Bappenas RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para ratusan milenial, membagikan harapannya agar Indonesia menjadi negara maju di usia ke-100 tahun kemerdekaan atau tepatnya 2045.

Hal tersebut disampaikan di acara Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan yang terselenggara di Jakarta Theater hari ini, Kamis (15/6/2023).

Di acara itu, turut hadir beberapa pejabat negara seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Hingga kepala daerah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dari keterangan Bappenas selaku penyelenggara acara, turut hadir pula berbagai publik figur hingga ratusan kaum milenial.

Jokowi tampil necis dengan setelan kemeja putih dilapisi jas berwarna biru muda, yang dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam, tanpa ada dasi yang menggantung di kerah bajunya. Tampak cukup formal, tak seperti biasanya.

Sebab, saat Jokowi menghadiri acara-acara yang terselenggara di Indonesia apalagi di Jakarta, Jokowi kerap hanya mengenakan setelan batik lengan panjang, simple dan casual.

Memulai sambutannya, Jokowi pun memberikan sedikit sapaan bak motivator-motivator di berbagai acara.

"Apa kabar semuanya? Apa kabar semuanya? Apa kabar semuanya? Apa kabar semuanya, sudah makan pagi? Sama saya juga belum," tuturnya.

Jokowi kemudian melanjutkan lagi perbincangannya, karena hendak membagikan sebuah cerita dan harapan-harapannya untuk Indonesia. Tapi, lagi-lagi ada selipan yang cukup membuat para milenial ikut terbawa suasana.

"Pagi hari ini saya mau bagi-bagi, tapi bukan bagi-bagi sepeda. Juga bukan bagi-bagi tiket Coldplay. Nanti ada yang bisik-bisik, 'Pak tiketnya, pak'. Tidak," kelakar Jokowi lagi, yang diikuti gelak tawa para tamu undangan.

Jokowi pun melanjutkan pidatonya. Kata Jokowi hari ini adalah hari spesial, karena dirinya ingin membagikan visi dan bayangannya yang selalu ada di kepalanya untuk masa depan Indonesia pada 2045.

Sebelum memberikan pandangannya soal Indonesia di tahun 2045. Jokowi mencoba memutar memori ke masa-masa tahun 1970-an. Di mana saat itu, kata Jokowi Jakarta Theater, tempat di mana dia berdiri saat itu adalah memasuki era kejayaannya.

Kendati demikian, tahun 1970 saat itu dirinya belum ada di Jakarta, masih tinggal di Solo, sebagai orang 'ndeso' alias orang kampung yang tinggal di bantaran sungai.

"Tahun itu tahun 1970-an saya belum menginjakkan kaki saya di Jakarta, 1970 belum pernah ke Jakarta saya. Masih di Solo masih di bantaran sungai rumah saya. Habis kena gusur iya bener tahun-tahun 1970 dan masih ndeso banget toh," ujarnya.

Lantas kemudian, tak terasanya waktu, saat ini di tahun 2023 dirinya berhasil menjadi Presiden Indonesia bahkan hingga 10 tahun pemerintahan.

Dalam kurun waktu 50 tahun sejak 1970 itu, kata Jokowi banyak perubahan signifikan di Indonesia. Karena para pemimpin negara berani dan punya nyali. Bekerja keras melakukan berbagai lompatan yang diperlukan.

Semangat ini, yang kemudian kata Jokowi harus diteruskan kepada Presiden Indonesia selanjutnya, karena bonus demografi pada 2030 adalah momentum untuk mewujudkan Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045 atau di usia 100 tahun Indonesia setelah merdeka.

"Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang tapi ini juga bisa menjadi sebuah bencana kalau kita tidak bisa mengelolanya," tutur Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023). (Tangkapan layar Youtube  Bappenas RI)Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Indonesia Emas 2045, Kamis (15/6/2023). (Tangkapan layar Youtube Bappenas RI)

Jokowi bahkan miris membaca berita-berita internasional, di mana banyak negara di luar Indonesia yang saking sulitnya mencari pekerjaan, para lulusan S2 yang seharusnya bisa menjadi guru atau dosen, malah menjadi tukang sapu.

Bahkan, kata Jokowi sebuah negara di Afrika, yang pada 2015 mendapatkan bonus demografi, namun dalam 7 tahun angka pengangguran justru melonjak menjadi 33,6%.

"Kita tidak ingin terjadi seperti itu maka kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini. kita harus punya perencanaan taktis," jelasnya.

Oleh karena itu, Indonesia butuh pemimpin yang berani dan bernyali untuk bisa mewujudkan GNI per kapita US$ 5.000 sampai US$ 5.030 di tahun 2030. Hingga terus menjadi negara maju di tahun 2045.

"Perkiraan kita di tahun Indonesia emas 2045 itu berada di angka US$ 23.000 hingga US$ 30.300 usd per kapita [...] Dengan tingkat kemiskinan di tahun 2045 diperkirakan 0,5% sampai 0,8%," ujarnya lagi.

Bukan hal yang mudah, namun setidaknya ada tiga hal pokok yang harus menjadi acuan. Pertama, stabilitas harus terjaga. Kedua, harus ada kesinambungan antara pemimpin negara selanjutnya. Ketiga, pentingnya pemerataan ekonomi di seluruh wilayah di Indonesia.

"Mencapai Indonesia emas 2045 dibutuhkan sangat, dibutuhkan smart execution. Dibutuhkan smart leadership. oleh strong leadership yang berani dan pandai mencari solusi dan yang punya nyali," tukas Jokowi.

Gimmick Jokowi tak selesai sampai di situ. Usai membacakan pidatonya, Jokowi masih sempat untuk melakukan selfie atau swafoto, hingga bersalam-salaman dengan para tamu undangan.

Padahal usai menghadiri acara di Jakarta Teater tersebut, Jokowi masih punya agenda untuk blusukan harga sembako di Pasar Menteng Pulo, Jakarta.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Dikritik! Jokowi Pede Kebijakan Ini Bawa RI 'Meroket'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular