Internasional

Putin Pasang Bendera Putih? Rusia Sulit, Butuh Tentara China

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 13/06/2023 06:18 WIB
Foto: (SPUTNIK/AFP via Getty Images/GAVRIIL GRIGOROV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali muncul ke muka publik, Senin (12/3/2023). Dalam kesempatan itu, ia mengaku Rusia sedang mengalami "masa sulit".

Pernyataan ini datang di tengah serangan balik yang dilancarkan Ukraina di sejumlah willayah yang sebelumnya diduduki Rusia sejak akhir pekan. AFP menyebut laporan kemenangan Ukraina, dengan update terbaru hingga semalam, total tujuh desa telah dikuasai di garis depen perang, wilayah Donetsk.


"Hari ini, masa sulit bagi Rusia," katanya dalam pidato pembukaan di perayaan hari libur nasional Rusia, dikutip dari CNN dan CNBC International.

"(Perasaan itu) semakin mempersatukan masyarakat kita dan berfungsi sebagai dukungan yang dapat diandalkan untuk para pahlawan kita, para peserta dalam operasi militer khusus," kata Putin menyebut diksi khususnya untuk perang Rusia-Ukraina.

Ia pun menekankan kemenangan tenaga kerja dan militer yang dicapai generasi Rusia sebelumnya.

"Sekarang kita sangat menyadari apa arti pencapaian mereka," tambahnya.

"Solidaritas mereka yang tidak berubah, tekad kuat untuk membela tanah air mereka, untuk bekerja untuk kebaikan bersama dan kemakmuran Tanah Air," tegasnya.

Sementara itu, pasukan Rusia dan Ukraina kini dilaporkan tertibat saling tembak intens di sepanjang perbatasan wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia. Jika Donetsk di wilayah Timur, Zaporizhzhia di wilayah Tenggara Ukraina.

Menurut beberapa laporan, sebagian besar pertempuran terjadi di selatan dan barat daya kota Velyka Novosilka, di mana pasukan Ukraina berusaha untuk mendorong tentara Rusia di sepanjang sungai Mokri Yaly. Merujuk video geolokasi, Ukraina Sabtu telah merebut beberapa desa kecil di sepanjang sungai itu.

Ini pun diakui seorang blogger militer Rusia, Alexander Kots, yang sering bergabung dennen unit tentara Kremlin di perang. Ia mengatakan orang-orang Ukraina bergerak maju di sepanjang sungai.

"Mereka bergerak di sepanjang kedua tepian .... memaksa kami untuk mentransfer cadangan dari daerah lain, " kata Kots di Telegram.

Kondisi cuaca termasuk kabut dan hujan, katanya, menghambat operasi. Ini membuat pesawat dan drone sulit terbang.

Saluran Telegram tidak resmi Rusia lainnya, Rybar, mengatakan pertempuran sengit terjadi setelah Ukraina merebut desa Neskuchne dan Blahodatne. Ini pun mengungkapkan rencana penarikan tentara Rusia dari sana.

Di sisi lain, kemarin, Putin dilaporkan berkunjungan ke Rumah Sakit Kementerian Pertahanan Pusat Rusia di Moskow. Ia mengatakan kepada tentara yang terluka bahwa negara membutuhkan mereka.

Ia mengatakan memahami konflik yang terjadi, bukan film dan kenyataan. Namun ia mendesak para tentara segera melanjutkan dinas militer jika pulih.

"Tidak ada keraguan bahwa negara Anda, tanah air Anda, dan Angkatan Bersenjata membutuhkan orang-orang seperti Anda," tambahnya dimuat CNN International.

Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sejak Februari 2022. Dari data PBB awal Juni, ada 8.000 lebih warga sipil tewas meski data di lapangan diyakini lebih besar.

Butuh Bantuan Jutaan Tentara China

Sementara itu, media Rusia menyatakan Putin membutuhkan jutaan tentara China untuk membantu operasi ke Ukraina. Hal ini dikatakan pembawa acara program TV 60 Minutes, Olga Skabeyeva.

Ia mengatakan Rusia harus memperkuat militernya kala bergulat menghadapi perlawanan terbaru Ukraina yang ingin merebut kembali sejumlah daerahnya. Ia Ia menyinggung insiden di Belgorod, perbatasan Rusia, baru-baru ini sebagai alasan mengapa Moskow membutuhkan lebih banyak tentara di Ukraina.

"Jangan menganggap remeh dua atau tiga juta tentara China," katanya.

"Itu lah yang dibutuhkan (Rusia) sekarang. Saya melihat wilayah Belgorod dan memikirkan betapa kita kekurangan tentara China," ucap Skabeyeva seperti dikutip Newsweek.

China diketahui memang merupakan salah satu sekutu dekat Rusia. Sejakserangan ke Ukraina berlangsung, hubungan Rusia dan China juga dinilai banyak pihak kian mesra.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai