
51% Saham Vale Dikuasai RI, Ini Sederet Keuntungannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom dan Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mendukung penuh langkah pemerintah mengambil alih 51% saham milik PT Vale Indonesia. Pasalnya, terdapat sederet keuntungan yang dapat dirasakan bangsa Indonesia atas kepemilikan 51% saham Vale.
Bhima menilai hilirisasi nikel di dalam negeri merupakan sesuatu hal yang cukup penting dilakukan bagi industri nasional untuk jangka panjang. Oleh sebab itu, ia meminta agar pemerintah all out dalam proses akuisisi saham Vale ini.
"Uangnya dari mana bisa dicari lah saya pikir dalam konteks itu MIND ID sebagai BUMN tambang gak perlu repot mencari pendanaan melibatkan pihak eksternal terlalu banyak. Lewat sindikasi perbankan kan juga bisa apalagi sekarang likuiditas perbankan bank BUMN kan dalam kondisi yang gemuk," kata Bhima dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia dikutip Senin (12/6/2023).
Namun yang terpenting menurut Bhima yakni dengan pengambilalihan 51% saham milik PT Vale Indonesia oleh negara, pemerintah bisa mempunyai kontrol atas perusahaan tambang asing tersebut.
Pasalnya, selain aliran dari bahan baku nikel untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dalam negeri, pemerintah dapat mendorong PT Vale Indonesia untuk lebih banyak menukarkan devisa hasil ekspor dalam bentuk nilai tukar rupiah.
Bhima juga berharap melalui divestasi 51% yang dilakukan PT Vale Indonesia, hal ini juga dapat berdampak bagi masyarakat sekitar dan perekonomian daerah. Mengingat, dividen hingga royalti juga akan turut meningkat dengan adanya pengambilalihan saham 51% ini ke negara.
"Tolong diperhatikan bagaimana pembagian dengan masyarakat lokal dan daerah jadi ada imbas langsung dari proses divestasi yang benar-benar divestasi dividen meningkat royalti meningkat dan langsung dirasakan masyarakat sekitar," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Sebut Divestasi Saham Vale Bertambah Jadi 14%