Di Depan DPR, Sri Mulyani Bawa Kabar Baik Soal Ekonomi RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kondisi perekonomian dalam negeri terkini. Ini merupakan kabar baik meskipun situasi dunia dan banyak negara lain kini semakin memburuk.
"Kinerja perekonomian dibandingkan banyak negara dan tren di dalam hal positif," ungkapnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI, DPR, Jakarta, Senin (12/6/2023)
Sri Mulyani menjelaskan, saat pandemi covid-19, ekonomi Indonesia terpuruk karena aktivitas masyarakat secara mendadak berhenti. seperti banyak negara lain, hal ini membuat ekonomi mati dan menekan kehidupan masyarakat.
Pemerintah mengoptimalkan fiskal untuk menahan tekanan yang dialami masyarakat tidak terlalu besar. Termasuk untuk membalikkan keadaan agar Indonesia mampu pulih lebih cepat.
"Shock saat pandemi yang tidak dipungkiri mempengaruhi kinerja perekonomian dan APBN, namun resilien untuk pulih, pemulihan cepat dan kuat, dibandingkan negara peer G20 dan ASEAN," jelasnya.
Ekonomi berhasil tumbuh di atas 5% dalam beberapa kuartal terakhir, bahkan ketika banyak negara kini kembali terancam resesi.
Imbas dari optimalisasi fiskal adalah pelebaran defisit APBN dari yang sebelumnya di bawah 3% PDB, menjadi 6,27% PDB. Saat ekonomi kembali pulih, secara bertahap defisit APBN kembali diturunkan ke bawah batas yang semestinya.
"Defisit sempat melebar 6% dan sekarang turun di bawah 3% dan pelaksanaan anggaran k/l yang terus dipantau dengan keseimbangan primer dan rasio APBN dan keuangan negara," terang Sri Mulyani.
(mij/mij)