RI Bahaya, 'Badai' Eropa Segera Datang, Picu Gelombang PHK

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
09 June 2023 19:35
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)
Foto: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). (Tangkapan layar via Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, resesi ekonomi Eropa akan berdampak bagi Indonesia. Untuk itu, dia mengimbau agar waspada, termasuk dengan kondisi ekonomi global yang saat ini sedang tak baik.

Menurut Agus, efek domino perlambatan ekonomi Eropa salah satunya adalah serbuan barang impor.

Seperti diketahui, Eropa terkonfirmasi memasuki fase resesi teknikal pada kuartal I-2023, setelah ekonomi kawasan itu terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut.

Berdasarkan data resmi yang dirilis Kamis (8/6/2023), Eurostat merevisi angka pertumbuhan ekonomi tersebut dari estimasi sebelumnya sebesar 0%. Adapun, hasil tersebut menyusul resesi teknis yang juga dialami Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

"Kita harus waspada dengan dengan kondisi ekonomi Eropa yang sedang sulit. Sudah dipastikan bahwa daya beli di Eropa sedang turun, sementara negara Indonesia dan negara lain mempunyai kekuatan industri yang cukup besar," kata Agus kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/6/2023).

"Kita tak ingin ada penurunan utilisasi industri yang mengakibatkan PHK (pemutusan hubungan kerja). Kami tentu selalu bersama industri dan asosiasi, memantau perkembangan, melakukan evaluasi atas serbuan barang negara lain ke Indonesia," tambahnya.

Menurut Agus, kondisi di Eropa akan memicu pemasok barang ke kawasan itu mencari pasar baru.

"Kue marketnya semakin lama semakin mengecil. Negara dengan populasi besar akan diserbu. Barang yang tadinya diserap di Eropa akan mencari pasar lain," kata Agus.

"Saya sepakat bahwa kondisi ekonomi global sedang tidak baik dan kita harus hati-hati, harus terus waspada dan mengikuti perkembangan," cetusnya.

Pasalnya, buangan barang impor dari negara lain ke pasar Indonesia akan berpotensi memukul industri dalam negeri dan. Sampai memicu PHK.

Seperti yang diungkapkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN)Ristadi terkait penyebab maraknya PHK pabrik berorientasi pasar domestik. Pabrik-pabrik tersebut, kata dia, kebanyakan tak memiliki modal besar, namun terus digempur barang impor, baik yang legal maupun ilegal seperti barang bekas.

"Pasar mereka tergerus. Kami sudah puluhan tahun menyuarakan ke pemerintah soal kesulitan akibat impor. Pemerintah juga memang susah, antara pengusaha yang pro-impor dan yang mau setop impor," ujar Ristadi kepada CNBC Indonesia.

Untuk itu, kata Agus, pemerintah akan menyiapkan strategi untuk mengantisipasi efek domino perlambatan ekonomi Eropa.

"Kita cari dan siapkan berbagai macam, misalnya insentif. Tentu akan kita utamakan industri yang punya multiefek tinggi, sebut saja padat karya," kata Agus.

Insentif itu, imbuh dia, diharapkan bisa memperkuat pasar domestik. Dia pun mencontohkan insentif PPnBM yang sempat digelontorkan pemerintah saat pandemi lalu. Insentif itu, kata dia, mampu menopang ekonomi di dalam negeri yang tengah menghadapi efek domino pandemi Covid-19.

"Kalau untuk tekstil dan garmen, itu lebih ke mana yang harus kita tackle dulu? Hulu kah? Intermediate-nya? Atau hilir? Satu per satu harus kita lihat, tidak bisa digeneralisir. Masing-masing bagian industri tekstil dan garmen itu memiliki kekuatan, penangannya harus masing-masing," pungkasnya.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Badai PHK, Menperin Blak-blakan Ramal Nasib Industri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular