Ada Fenomena Stok Pakaian Bekas Impor Seret, Thrifting Langka

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Jumat, 09/06/2023 16:22 WIB
Foto: Pedagang pakaian bekas impor saat pengunjung tiba dj lantai 3, Pasar Senen Blok III,  Selasa (7/6/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang pakaian bekas impor atau thrifting menagih janji pemerintah yang akan memberikan pergantian produk hasil UMKM untuk menggantikan barang dagangan thrifting yang sudah habis terjual.

Pasalnya, pedagang thrifting mulai mengeluhkan barang dagangannya yang hampir habis, namun belum juga mendapatkan penggantinya. Di mana, sebelumnya pemerintah menjanjikan akan memasok barang bagi pedagang thrifting, yaitu produk hasil UKM.

Plt Dirjen Perlindungan Konsumen dan tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang mengatakan, pedagang yang sudah kehabisan stok baju thrifting bisa langsung menghubungi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui pengaduan (hotline).


Adapun saluran pengaduan tersebut dapat dihubungi melalui nomor 0811-1451-587 (khusus pesan teks WhatsApp) dan nomor telepon 1500-587 (beroperasi saat jam keria pada Senin-Jum'at pukul 08.00-16.00 WIB).

"Kementerian Koperasi dan UKM sudah buat hotline, tinggal kontak untuk dapat pasokan produk lokal," kata Moga saat ditemui di Tangerang.

Lebih lanjut Moga menegaskan, Kemendag bersama Kemenkop UKM telah sepakat untuk mengizinkan para pedagang menjual pakaian bekas impor yang terlanjur dimiliki sampai habis.

Namun dia menekankan, setelah stok habis para pedagang thrifting tersebut tidak boleh lagi melakukan impor pakaian bekas. Melainkan beralih menjual produk lokal.

"Intinya mereka masih bisa jualan pakaian bekas, yang enggak boleh pakaian bekas impor," tegasnya.

Sebagai informasi, saat kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bersama Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki ke Pasar Senen Blok III pada Kamis (30/3/2023) lalu, keduanya mengizinkan pedagang tetap bisa menjual sisa stok barang dagangannya sampai habis.

Dengan syarat, setelah seluruh stok pakaian bekas tersebut terjual habis, Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengganti produk pakaian bekas tersebut menjadi produk hasil UMKM.

"Tidak usah khawatir, baju yang sudah terlanjur dijual bisa dijual sampai habis. (Dan) pemerintah akan terus berdiskusi dan mencarikan solusi (untuk para pedagang thrifting)," kata Zulhas kala itu.

Hampir 3 bulan berselang, pedagang mulai mengeluh. Karena barang dagangannya yang hampir habis, namun belum juga mendapatkan penggantinya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sengketa Pulau Tujuh, Gubernur Babel Gugat Mendagri