Skor IPM Indonesia 73,37, Muhadjir: Termasuk Tinggi!

Cantika Adinda Putri & Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
09 June 2023 14:35
Muhadjir Effendy di Gedung DPR RI (Tangkapan layar Youtube DPR RI)
Foto: Muhadjir Effendy di Gedung DPR RI (Tangkapan layar Youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan posisi indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia saat ini sebesar 73,37, terbilang tinggi secara internasional.

Sebagai informasi, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM juga bisa menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah atau suatu negara.

"Memang dalam rangking internasional kita masih di bawah 100, tetapi secara internasional kita termasuk negara yang IPM-nya tinggi," kata Muhadjir dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) RI.

Dia menegaskan pemerintah akan mengejar agar IPM Indonesia bisa masuk ke dalam kategori 'sangat tinggi'. Untuk mencapai itu, Indonesia harus meraih skor di atas 80 ke atas. Adapun, pada 2024, Indonesia baru menargetkan skor IPM sebesar 74,02.

Kalau kita bicara faktualnya, menilik dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2016, status pembangunan manusia Indonesia meningkat dari level "sedang" menjadi "tinggi". Selama 2010-2022, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77 persen per tahun, dari 66,53 pada tahun 2010 menjadi 72,91 pada tahun 2022.

Setelah mengalami perlambatan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, pada 2021 dan 2022 peningkatan IPM Indonesia terus mambaik seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang berjalan baik dan pemulihan kinerja ekonomi Indonesia.

Namun, tetap saja skor IPM Indonesia masih jauh dibandingkan negara-negara lain, seperti Singapura dan Jepang.

Berdasarkan data United Nations Development Programme (UNDP) skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi sepanjang 2022, menempatkan Swiss di posisi pertama, sementara di urutan 191 atau juru kunci ditempati Sudan Selatan.

Sebagai negara yang terbilang kecil, nyatanya Swiss memiliki daya saing yang unggul dibandingkan dengan negara lain. Melansir dari laporan Global Competitive Index Swiss memiliki kinerja terbaik dalam hal pelatihan vokasi, on the job training dan juga penyerapan tenaga kerja lulusannya. Hal ini seharusnya bisa menjadi contoh bagi Indonesia.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indeks Pembangunan Manusia RI 2023 Membaik di Level 74,39

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular