
Potret Terkini Eropa Resmi Resesi, Warga Hidup Makin Sengsara
Zona Euro resmi memasuki resesi teknis pada kuartal I-2023 setelah ekonomi terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut.

Zona Euro resmi memasuki resesi teknis pada kuartal I-2023 setelah ekonomi terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut. (Photo by Frank Rumpenhorst/picture alliance via Getty Images)

Berdasarkan data resmi yang dirilis Kamis (8/6/2023), Eurostat merevisi angka pertumbuhan ekonomi tersebut dari estimasi sebelumnya sebesar 0%. Adapun, hasil tersebut menyusul resesi teknis yang juga dialami Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. (Photographer: Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images)

Kondisi tersebut seakan membuat mimpi buruk Eropa makin nyata. Pasalnya, negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di wilayah tersebut, Jerman, telah terlebih dahulu terkonfirmasi berada di jurang resesi. (Photo by Richard Baker / In Pictures via Getty Images)

Eurostat pada Kamis (8/6/2023) memangkas estimasi sebelumnya dari pertumbuhan 0% pada kuartal terakhir 2022 dan pertumbuhan 0,1% pada kuartal pertama 2023 menjadi kontraksi 0,1% di kedua periode tersebut.(photo by Mike Kemp/In Pictures via Getty Images)

Dua kuartal berturut-turut dari produk domestik bruto (PDB) yang menyusut menjadi ambang resesi teknis bagi Eropa. Adapun, kondisi tersebut menjadi gambaran sulitnya wilayah tersebut untuk bangkit dari pukulan inflasi yang ditandai oleh melonjaknya harga energi dan pangan yang dipicu perang Rusia di Ukraina. (REUTERS/Maxim Shemetov)

Praktis, Bank Sentral Eropa telah (ECB) terpaksa merespons dengan menaikkan suku bunga utamanya sebesar 3,75 poin persentase sejak memulai kampanye pengetatan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Juli tahun lalu. (Helmut Fricke/dpa (Photo by Helmut Fricke/picture alliance via Getty Images)

Meskipun harga gas dan minyak telah turun dalam beberapa bulan terakhir, lonjakan harga tahun lalu berdampak besar pada kepercayaan rumah tangga dan memaksa penurunan konsumsi. (photo by Mike Kemp/In Pictures via Getty Images)

Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan yang menurutnya PDB kemungkinan akan berkontraksi lagi pada kuartal II-2023 akibat efek pengetatan kebijakan moneter yang terus berlanjut. (photo by Mike Kemp/In Pictures via Getty Images)