FOTO

Ada Efek Berantai Ngeri, PHK Massal Bikin Kos-Kosan Ikut Sepi

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia
Jumat, 09/06/2023 09:50 WIB

PHK massal berantai dan tutupnya pabrik di sektor padat karya berefek berantai pada kos-kosan di kawasan pabrik di Kota dan Kabupaten Tangerang.

1/5 Dampak PHK Dimana mana Pabrik Hingga Kos-kosan Sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pengendara sepeda motor melewati pabrik yang dijual dikawasan Tangerang, Banten, Kamis (8/6/2023). Sebanyak 27 pabrik di Kabupaten Tangerang tutup lantaran terdampak Pandemi Covid-19 dan sepinya pasar ekspor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

2/5 Dampak PHK Dimana mana Pabrik Hingga Kos-kosan Sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Tercatat 134 perusahaan lainnya juga bahkan mesti melakukan PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja pada 31.728 karyawan. Lebih rincinya, sebanyak 24 pabrik di Kabupaten Tangerang tutup sepanjang 2020 dan 3 perusahaan tutup pada 2022. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

3/5 Dampak PHK Dimana mana Pabrik Hingga Kos-kosan Sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Meningkatnya PHK selama pandemi COVID-19, memicu lonjakan kasus perselisihan hubungan industrial di Kabupaten Tangerang yang mencapai hingga 12,4 persen. Di sisi lain bisnis lain seperti indekos juga ikut terdampak, banyak sewa kos yang sepi karena sepi penyewa akibat pekerja pabrik kena PHK. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

4/5 Dampak PHK Dimana mana Pabrik Hingga Kos-kosan Sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pabrik-pabrik di kawasan lain seperti Kota Tangerang juga ada yang kena imbas pandemi dan lesunya pasar ekspor sehingga juga melakukan PHK seperti pabrik alas kaki Panarub. Imbas dari penutupan pabrik banyak lokasi kos-kosan sepi dari penghuni. Banyak ditemukan pengumuman kos kosong, misalnya di kawasan Jalan Sutera, Kota Tangerang.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5/5 Dampak PHK Dimana mana Pabrik Hingga Kos-kosan Sepi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Lokasi kos-kosan dan kontrakan kosong dapat ditemukan di Jalan Jalur Sutera, Tangerang yang tidak begitu jauh dengan kawasan pabrik di Kota Tangerang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)