Siap-siap Putin, Ukraina Luncurkan Serangan di Zaporizhzhia!

Thea Fathanah, CNBC Indonesia
Kamis, 08/06/2023 18:28 WIB
Foto: Bendera Ukraina (AP/Efrem Lukatsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina telah memulai serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki pasukan Rusia di Zaporozhzhia, menurut sumber-sumber Rusia di media sosial dan pemerintahan.



Andrey Rudenko, koresponden saluran televisi negara Rusia Rossiya 24, mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan tank ke arah Zaporozhzhia, yang diklaim berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.

Rudeko menyebut Ukraina memiliki banyak tentara yang terluka parah dan tergeletak di medan perang akibat serangan tersebut, sebagaimana dilaporkan Newsweek.

Vladimir Rogov, seorang pejabat di pemerintahan yang didukung Rusia, juga mengatakan hal senada. "Menurut pendapat saya, telah terjadi upaya serangan skala penuh selama tiga hari, bahkan empat di wilayah Zaporizhzhia," katanya.

Dia mengatakan bahwa pada Rabu (7/6/2023) malam, pasukan Ukraina mungkin menggunakan sistem HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk menembaki kota Tokmak, seperti dilaporkan kantor berita TASS.

Sumber-sumber Rusia di Telegram juga mencatat telah terjadi peningkatan posisi tembakan dan penyerangan ke arah Zaporizhzhia, di mana tank Ukraina menyerang posisi Moskow dan laporan penembakan tanpa henti, menurut akun Twitter War Translated.

"Kita sudah bisa berbicara tentang awal serangan yang diumumkan oleh Ukraina begitu lama," kata Milblogger.

Koresponden perang media negara Rusia Alexander Sladkov menulis di Telegram pada hari Kamis (8/6/2023) bahwa sulit bagi tentara Ukraina untuk menerima sinyal untuk menyerang. "Dengan pengetahuan bahwa ada ranjau di depan, parit yang tidak dapat ditembus serta tentara Rusia yang tidak akan mundur," katanya.

Unit Storm Z Rusia memberi tahu TASS bahwa pasukan Ukraina telah mencoba menyerang desa Lobkove dengan setidaknya 20 kendaraan militer dan 100 infanteri, tetapi ini kemudian dihalau pasukan Rusia.

Ukraina Buka Suara

Pada hari Rabu, Oleksiy Danilov selaku Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan klaim Moskow bahwa serangan balasan telah dimulai "tidak benar".

Danilov mengatakan pejabat Rusia telah salah mengira kemajuan Ukraina di beberapa daerah garis depan untuk memulai operasi yang lebih besar. "Ketika Ukraina benar-benar melancarkan serangannya, semua orang akan mengetahuinya," katanya.

Menyusul janji dukungan militer dari Barat, banyak yang memanfaatkan serangan balasan, meskipun Kyiv memainkan kartunya dengan sangat hati-hati tentang serangan balasan tersebut.

Sementara itu, Mantan Menteri Pertahanan Ukraina Andriy Zagorodnyuk, mengatakan tindakan awal oleh pasukan Ukraina berpusat di Bakhmut, yang telah diklaim Rusia.

Zagorodnyuk mengatakan bahwa Ukraina yang mengepung kota Donetsk akan "menolak kesempatan Rusia untuk menggunakan keuntungan apa pun untuk merebut wilayah itu, dan bersiap untuk akhirnya merebutnya kembali."

"Kami akan melihat penggunaan penuh brigade yang dilatih dan diperlengkapi untuk operasi itu dan, tentu saja, besarnya kegiatan operasional akan jauh lebih tinggi," kata Zagorodnyuk, ketika serangan balasan Kyiv dimulai nantinya.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah