Mengejutkan, Pertamina Bisa Turunkan Emisi Karbon 31%

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 06/06/2023 20:15 WIB
Foto: Komitmen Transisi Energi, Pertamina Bidik Pemasangan PLTS 500 MW di Area Operasi Pertamina Group, yang Dapat Menurunkan Emisi Karbon 630 Ribu Ton/Tahun (Pertamina )

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk mendukung penuh upaya Pemerintah dalam pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Hal tersebut dapat terlihat dari pencapaian grup perusahan yang berhasil menurunkan 31% emisi karbon.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan dalam menjalankan bisnisnya perusahaan selalu menggunakan parameter Environment, Social, Governance (ESG). Strategi ini pun membuat perusahaan memperoleh peringkat kedua ESG 22.1 dari lembaga ESG rating.

"Tentu ini bukan akhir capaian, ini baru awal setelah 3 tahun menggerus ini dengan program dekarbonisasi banyak yang harus kita improve kita berhasil menurunkan 31% karbon emisi seluruh operasional dari hulu ke hilir," ungkap Nicke dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022, Selasa (6/6/2023).


Menurut Nicke, jika berbicara mengenai transisi energi maka penurunan emisi karbon dari bisnis eksisting merupakan suatu hal yang harus dilakukan terlebih dulu. Utamanya sebelum perusahaan melangkah untuk penggunaan energi baru.

"Hari ini Indonesia masih gunakan fosil energi maka bagaimana bisnis Pertamina bersama-sama menurunkan emisi 31% bukan angka yang kecil saya sangat bangga menyampaikan ini," kata dia.

Sebelumnya, Nicke mengatakan pihaknya berambisi untuk menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan. Dimana perusahaan akan berfokus pada pengembangan transisi energi fosil ke energi baru terbarukan.

Namun tetap menjaga ketahanan energi untuk kebutuhan nasional. Mengingat, sebagai negara berkembang Indonesia masih membutuhkan keterjangkauan.

"Jadi pencapaian kami selama 10 tahun terakhir (2010-2020), kami berhasil mengurangi emisi CO2 sekitar 6,8 juta metrik ton dan itu disumbangkan sebagian besar dari aset minyak, kilang dan hulu kami," ujar Nicke dalam acara Sustainable finance for climate transition beberapa waktu lalu.

Di samping itu, perusahaan kata Nicke juga menerapkan sistem pemulihan gas suar bakar, yang merupakan hasil dari kegiatan produksi migas. Setidaknya gas suar bakar tersebut dapat diolah kembali dan dijadikan sebagai bahan bakar tambahan yang dapat dipasok untuk kebutuhan domestik.

"Kami juga menerapkan efisiensi energi. Hulu, midstream, dan hilir serta program gasifikasi dan aktivitas lainnya di aset panas bumi," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina