PR Jokowi di Bidang Kesehatan Ini Berisiko Tak Tercapai

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 05/06/2023 12:12 WIB
Foto: Suharso Monoarfa dalam acara rapat koordinasi pembangunan pusat 2023 (Tangkapan layar youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan sejumlah indikator RPJMN di bidang kesehatan yang berisiko tidak tercapai.

Dari data Bappenas, ada beberapa indikator yang mungkin tidak terpenuhi, a.l. imunisasi dasar lengkap bayi sebesar yang baru mencapai 63,17% pada 2022 dari target 2024 sebesar 90% dan eliminasi malaria sebesar 372 dari 405 pada 2024.

"Stunting balita yang harusnya 14%, masih 21,6%. Ini harus turun 3,8%/tahun," kata Suharso, dalam rapat kerja dengan pemerintah, Senin (5/6/2023).


Selain itu, eliminasi kusta baru mencapai 403 pada 2022 dari target 514 tahun depan dan fasilitas kesehatan tingkat pertama terakreditasi sebanyak 56,4% pada 2022 dari target 100% pada 2024 serta Puskesmas dengan nakes sesuai standar baru mencapai 56,07%, dari target 83% pada 2024.

Lebih lanjut, Suharso menjelaskan bahwa posisi Indonesia di bidang kesehatan masih miris.

Kasus kusta Indonesia berada di posisi nomor tiga dunia dengan tambahan 12.095 kasus baru per tahun, kasus tuberkulosis (TB) nomor dua dunia dengan 969.00 kasus baru per tahun dan kasus malaria 415.140 kasus baru per tahun.

Untuk kasus TB, Suharso menuturkan bahwa naiknya jumlah kasus disebabkan oleh jumlah tes yang bertambah.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Prabowo Resmikan KEK Sanur, RI Siap Jadi Pusat Wisata Medis Asia