Jakarta Bisa Sejajar Singapura, Tanda-tandanya Mulai Terlihat

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 May 2023 14:30
Sejumlah karyawan melewati jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Kepala Disnakertrans provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan kenaikan UMP 2023 DKI Jakarta sebesar 5,6% ke Rp 4.901.798.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah karyawan melewati jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Kepala Disnakertrans provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan kenaikan UMP 2023 DKI Jakarta sebesar 5,6% ke Rp 4.901.798. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eksodus pabrik dari Jakarta menuju wilayah lain terlihat semakin kencang. Hal ini menjadi indikasi bahwa Jakarta mulai ditinggalkan oleh sektor industri dan beralih ke sektor lain, utamanya di sektor jasa.

Bukan tidak mungkin nantinya Jakarta bisa mencontoh konsep Singapura yang berfokus pada sektor jasa dalam perekonomian.

Namun, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi menilai bahwa meski sektor jasa terus berkembang namun sektor industri tetap hidup. Kondisi ini menjadi nilai tambah dan membuat Jakarta bisa melebihi Singapura. Capaian ini tidak mudah karena harus melibatkan banyak pihak, termasuk yang utama dari sisi regulator.

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, hari ini, Senin (4/7/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak Senin (4/7/2022) hingga Senin (10/7/2022) yang diterapkan mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Bundaran HI. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)Foto: Arus Lalu Lintas di kasawan Bundaran HI, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, hari ini, Senin (4/7/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sejak Senin (4/7/2022) hingga Senin (10/7/2022) yang diterapkan mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di Bundaran HI. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

"Kemungkinan Jakarta menjadi Kota Jasa seperti Singapura, tentu sangat mungkin, bahkan bisa lebih, dalam hal ini menyandingkan Kota Jasa dan Kota Industri. Namun, dibutuhkan terobosan serta kemudahan dari pemerintah sehingga mendorong investasi berkelanjutan di Jakarta. Intinya, Jakarta sangat membuka diri untuk investasi dalam berbagai sektor usaha," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (31/5/2023).

Keyakinan itu berdasarkan modal kuat yang sudah dimiliki Jakarta. Berbeda dengan wilayah lain yang harus membangun kota sejak awal, namun Jakarta memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung kedua sektor ini berjalan. Di sisi lain, visi ini makin kuat karena ibu kota negara sehingga Jakarta bakal lebih berfokus pada ekonomi.

"Bila Ibu Kota Negara pindah, maka idealnya Jakarta menjadi pusat bisnis, termasuk industri dan jasa. Kedua sektor ini bisa lebih maksimal dikembangkan, mengingat dari sisi infrastruktur fisik dan teknologi, Jakarta sudah demikian maju. Jadi, sektor industri di Jakarta tidak harus mati, tapi harus lebih dimaksimalkan lagi," kata Diana.

"Sektor industri di Jakarta tetap memiliki peluang untuk berkembang, sekalipun rencana perpindahan Ibu Kota terus digesa oleh Pemerintah Pusat," lanjutnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Ini Heran! RI Dipenuhi Polusi, Singapura Kok Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular