Internasional

Donald Trump Mulai 'Dilepeh' Partai Republik, Kok Bisa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 May 2023 13:30
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama rapat umum Make America Great Again di Manchester, New Hampshire, pada 27 April 2023. (JOSEPH PREZIOSO/AFP via Getty Images)
Foto: Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara selama rapat umum Make America Great Again di Manchester, New Hampshire, pada 27 April 2023. (AFP via Getty Images/JOSEPH PREZIOSO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Republik mulai 'mengabaikan' Donald Trump pada sejumlah masalah dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menunjukkan mulai berkurangnya pengaruh Trump pada anggota parlemen dari partai tersebut.

Bulan ini, Trump telah memberikan nasihat dan bahkan peringatan kepada anggota parlemen dari Partai Republik. Namun, omongan dari mantan presiden tersebut tampaknya hanya berdampak kecil.

Sikap pengabaian anggota Partai Republik mulai terlihat jelas saat negosiasi kesepakatan plafon utang, yang dapat membuat Amerika Serikat (AS) jatuh ke jurang default (gagal bayar).

Trump sempat mendesak anggota parlemen dari Partai Republik untuk berpegang teguh pada tuntutan mereka dalam negosiasi plafon utang. Ia mengatakan mereka tidak boleh mengalah bahkan jika itu mengakibatkan pemerintah gagal membayar utangnya.

"Saya katakan kepada Partai Republik di luar sana, anggota kongres dan senator, jika mereka tidak memberi Anda pemotongan besar-besaran, Anda harus melakukan default," kata Trump, sebagaimana dikutip Newsweek, Selasa (30/5/2023).

Dia menambahkan bahwa konsekuensi dari gagal bayar hanya dapat menyebabkan minggu yang buruk atau hari yang buruk. Dia juga memposting pendapatnya tersebut di platform Truth Social miliknya.

"Partai Republik seharusnya tidak membuat kesepakatan tentang plafon utang kecuali mereka mendapatkan semua yang mereka inginkan," tulisnya dalam satu unggahan.

Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan kepada wartawan pada Kamis pekan lalu bahwa dia memang berbicara tentang negosiasi plafon utang dengan Trump, tetapi ini hanya sebentar.

McCarthy menyebut Trump mengatakan kepadanya untuk "memastikan Anda mendapatkan kesepakatan yang baik saat Anda bergerak maju."

Tetapi setelah negosiasi yang menegangkan selama beberapa minggu, Presiden AS Joe Biden dan Partai Republik pada prinsipnya telah sepakat untuk menaikkan plafon utang dan batas pengeluaran negara agar mencegah terjadinya default.

Biden menggambarkan kesepakatan itu sebagai "kompromi", sementara Ketua DPR AS (US House) Kevin McCarthy mengatakan hal ini diambil "demi rakyat Amerika".

Trump juga gagal mempengaruhi anggota parlemen di Texas House yang dikendalikan Partai Republik dari pemakzulan Jaksa Agung Texas Ken Paxton, sekutu mantan presiden.

Trump telah bergegas membela Paxton menjelang pemungutan suara pada Sabtu. Ia memperingatkan anggota parlemen bahwa mereka akan menghadapi kemarahannya jika mereka melanjutkan untuk memakzulkan Paxton.

Tetapi DPR melanjutkan untuk memakzulkan Paxton atas 20 pasal termasuk penyuapan dan penyalahgunaan kepercayaan publik dalam pemungutan suara 121-23 yang memicu penangguhan langsung dari jabatannya sambil menunggu hasil persidangan di Senat negara bagian.

Meski tengah diabaikan, Trump tetap terdepan untuk nominasi calon presiden dari Partai Republik tahun depan. Ia akan bersaing dengan Gubernur Florida Ron DeSantis yang dipandang sebagai saingan utama Trump.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terjerat Skandal Dokumen Rahasia AS, Joe Biden Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular