
Lapor Pak Jokowi! Dunia Kacau, Makin Sulit Diperkirakan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian dunia semakin sulit diperkirakan pasca pandemi covid-19. Apalagi ada sederet masalah yang tiba-tiba muncul dan mengacaukan semuanya, yaitu perang Ukrania dan Rusia.
"Sulit memperkirakan karena kan siapa yang bisa, konflik yang di Ukraina misalnya itu susah diperkirakan," kata Kepala Ekonom BCA David Sumual kepada CNBC Indonesia, Senin (29/5/2023).
Perang tersebut, lanjut David telah memperburuk situasi dunia pasca pandemi. Diketahui saat pandemi mereda, dunia dihadapkan dengan persoalan rantai pasok dan inflasi yang mulai meningkat. Saat perang pecah pada Februari 2022 silam, muncul krisis energi dan pangan dan membuat inflasi melonjak tinggi.
Hal tersebut direspons oleh banyak negara dengan menaikkan suku bunga acuan dengan agresif. Amerika Serikat (AS) adalah salah satunya, sehingga pasar keuangan alami gejolak hebat. Beberapa negara lain terpukul akibat kebijakan AS, khususnya pada nilai tukar dan beban utang.
AS sendiri, juga Eropa alami persoalan pada perbankan. Beberapa bank besar bangkrut dan memberikan kekhawatiran pada pelaku pasar. Selanjutnya adalah konflik internal AS yang membuat kesepakatan peningkatan pagu utang ragu untuk diwujudkan.
"Paling tidak tadi yang debt ceilingnya sudah selesai, terus yang terkait dengan sektor perbankan kita belum tau kedepan gimana," ujarnya.
"Jadi saya pikir, kalau berkaitan dengan risiko perang yang tahu putin doang. Perekonomian sejauh ini kalau di Indonesia sendiri sebenarnya enggak ada masalah, kan persoalannya di luar. Jadi ibarat badai hujan itu kan di luar badainya, di negara lain, ribuan km dari sini, kita mungkin kena anginnya, tapi ya mungkin anginnya hanya sepoy sepoy aja gitu, bukan angin ribut," kata David.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa memerlukan waktu yang cukup lama untuk perekonomian dunia kembali pulih. Hal ini pun belum dapat diprediksi apakah akan menciptakan keseimbangan baru atau malah kondisi post-pandemic chaos.
"Butuh waktu cukup lama (untuk perekonomian pulih), apakah akan menuju pada new equilibrium atau keseimbangan baru, atau justru masuk pada kondisi post-pandemic chaos dimana variabel ekonomi menjadi sulit diprediksi dan fluktuasi ekonomi menjadi sangat cepat," jelas Bhima.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyinggung situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Sehingga perlu ada kewaspadaan lebih untuk mengantisipasi risiko yang mungkin berdampak terhadap Indonesia.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi RI 'Ngegas' Habis Covid, Sri Mulyani: Itu Bukan Luck