Pemasok Beras RI Bakal 'Sunat' Ekspor 2030, Mentan Buka Suara

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
29 May 2023 20:40
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan tanam padi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Dok: Biro Pers)
Foto: Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan tanam padi di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. (Dok: Biro Pers)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak khawatir dengan kabar Vietnam yang melakukan pengurangan kuota ekspor beras pada 2030 mendatang. Menurutnya pasokan beras di dalam negeri masih cukup.

Untuk diketahui Vietnam merupakan salah satu pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand. Salah satu pembeli beras Vietnam adalah Indonesia, dimana per Januari 2023 menurut data BPS mencapai 78,79 juta kilogram atau naik 31.418% secara tahunan.

"Beras kita cukup banyak, siapa bilang? coba lihat data BPS, kita over stok-nya juga cukup kan, dan kemudian kemarin (impor) ada yang masuk," kata Syahrul Yasin Limpo di Komplek Istana Kepresidenan, Senin (29/5/2023).

Dia menegaskan jika kuota ekspor dari Vietnam dikurangi pun, tidak akan menjadi masalah bagi Indonesia.

"Iya lah, kalau cukup makananmu mau beli lagi? untuk apa? aku gak usah jawab itu dong. kalau makananmu cukup mau beli lagi?," katanya.

"Lihat data masa gak percaya hari begini data, yang kedua Kementan buat tiga data, data BPS, data standing crop dari satelit melalui AI, kemudian laporan manual daerah. dan semua menunjukan hal yang sangat positif," tambahnya.

Untuk diketahui dari dokumen pemerintah tertanggal 26 Mei 2023, Vietnam yang menjadi salah satu pemasok beras RI memangkas ekspor berasnya menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030 mendatang, dari sekitar 7,1 juta ton di tahun 2022 lalu. Alasannya untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi hingga memastikan ketahanan pangan dalam negeri.

"Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim," menurut dokumen pemerintah tertanggal 26 Mei dan ditinjau oleh Reuters, Sabtu (26/5/2023).

Dengan manuver ini, pendapatan ekspor beras akan turun menjadi US$ 2,62 miliar per tahun pada tahun 2030, turun dari US$ 3,45 miliar pada tahun 2022.

Selain pemangkasan, Vietnam nantinya juga akan mendiversifikasi pasar ekspor berasnya untuk mengurangi ketergantungannya pada negara mana pun. Filipina telah lama menjadi pembeli beras terbesar di Vietnam, menyumbang 45% dari pengirimannya tahun lalu.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Nasib RI Bagaimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular