Menko Airlangga Temui Negara Asia Pasifik di AS, Ini Hasilnya

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
29 May 2023 08:55
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto dalam perundingan tingkat menteri IPEF di Detroit, AS (27/5/2023).
Foto: Dok: Kemenko Perekonomian

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadiri acara Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) Ministerial Conference di Detroit, Amerika Serikat, pada 26-27 Mei 2023. Terdapat empat pilar yang menjadi topik pembahasan dalam IPEF.

"Sebagaimana diketahui bersama, terdapat empat pilar utama dalam IPEF, yaitu pilar I perdagangan (trade), pilar II rantai pasokan (supply chain), pilar III ekonomi bersih (clean economy), dan pilar IV ekonomi adil (fair economy)," dikutip CNBC Indonesia dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (28/5/2023).

Pembahasan pilar I mencakup terkait trade facilitation, technical assistance and economic cooperation, good regulatory practices dan service domestic regulations. Indonesia mengusulkan agar isu critical minerals dapat dimasukkan ke dalam pembahasan pilar I.

"Indonesia siap ikut serta dalam pembahasan critical minerals sebagai salah satu prioritas pembahasan dalam Pilar I IPEF" kata Airlangga.

Sebanyak tujuh negara ASEAN serta Australia merespon positif usulan tersebut. United States Trade of Representative (USTR) Ambassador Katherine Tai menyebut bahwa AS juga menginginkan isu critical minerals dapat dibahas secara mendalam pada diskusi pilar I IPEF. Tapi berharap negara-negara anggota IPEF dapat berpartisipasi aktif dalam membahas isu tersebut.

Kemudian, pembahasan pilar II mengenai rantai pasokan (supply chain) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan, efisiensi, produktivitas, keberlanjutan, transparansi, diversifikasi, keamanan, keadilan, dan inklusivitas dari rantai pasok para anggota IPEF. Kerja sama dari negara-negara anggota IPEF diharapkan dapat meningkatkan investasi pada critical sectors, key goods, infrastruktur fisik dan digital, transportasi, dan proyek-proyek ketenagakerjaan.

Untuk menjalankan komitmen pilar II, negara-negara anggota IPEF sepakat membuat tiga badan baru. "Tiga badan tersebut adalah IPEF Supply Chain Council, IPEF Supply Chain Crisis Response Network dan IPEF Labor Rights Advisory Board. Masing-masing negara anggota IPEF nantinya diharapkan dapat menyertakan perwakilan pejabat senior pada masing-masing badan," dikutip CNBC Indonesia.

Pada pilar III, bidang kerja sama yang diusulkan antara lain penelitian, komersialisasi, ketersediaan, aksesibilitas serta penerapan energi bersih ataupun teknologi ramah iklim. Nantinya, IPEF akan memfasilitasi investasi yang berkaitan dengan climate change goals.

Pada pembahasan pilar III tersebut, Airlangga menyatakan dukungannya terhadap penerapan teknologi tinggi seperti blue and green ammonia, Small Modular Reactors (SMR), ataupun teknologi renewable energy berbasis hidrogen. Selain itu, beberapa negara anggota IPEF bersemangat untuk memperkenalkan inisiatif hidrogen di kawasan Indo-Pasifik.

Kolaborasi dari sektor publik dan swasta nantinya diharapkan dapat meningkatkan investasi baru, industrialisasi, peluang kerjasama, serta mendorong inovasi dan produktivitas dalam merancang jalur masing-masing menuju Net-Zero Emissions Economies. Kemudian, IPEF juga berkomitmen untuk menciptakan pekerjaan yang layak, lapangan kerja berkualitas, dan hak-hak buruh yang didasarkan pada Deklarasi International Labour Organization (ILO).

Pilar IV membahas mengenai ekonomi adil yaitu terkait pemberlakuan pajak yang efektif dan kuat, anti pencucian uang, dan rezim anti penyuapan yang sesuai dengan perjanjian multilateral untuk mengekang penggelapan pajak dan korupsi di kawasan Indo-Pasifik.

IPEF masih mengembangkan teks perjanjian yang akan memperkuat penerapan langkah-langkah anti korupsi dan pajak yang efektif. Isu perpajakan nantinya akan kembali dibahas dalam perundingan putaran keempat IPEF di Busan, Korea Selatan, pada 9-15 Juli 2023.

IPEF merupakan pertemuan tingkat menteri antara 14 negara yang mewakili lebih dari 40% ekonomi dunia dan 28% perdagangan barang dan jasa secara global. Negara-negara anggota IPEF terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Usul Ini di IPEF, Negara Anggota Respon Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular