Siapa yang Tanggung Jawab Bikin Harga Bawang Putih Meledak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara terkait harga bawang putih yang masih terus merangkak naik. Menurut Bapanas, kenaikan harga bawang putih belakangan ini terjadi karena pasokan yang menipis, sementara permintaan masih tinggi.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa menyampaikan bahwa kebutuhan bawang putih nasional selama 1 tahun ialah sekitar 600 ribu ton. Namun, sekitar 95% nya masih dipenuhi dari impor.

Baca: Misterius! 2 Bulan RI 'Puasa' Impor Bawang Putih, Ada Apa?

"Kondisi harga bawang putih saat ini yang cenderung naik juga ada kaitannya dengan supply atau pasokan dari luar negeri," kata Ketut kepada CNBC Indonesia, Senin (29/5/2023).

Foto: Bawang Putih (CNBC Indonesia/Martyasari) Bawang Putih (CNBC Indonesia/Martyasari)

Ketut menjelaskan, Bapanas hanya memiliki kewenangan dalam menghitung prognosa neraca ketersediaan dan kebutuhan pangan, termasuk bawang putih. Sementara yang mengeluarkan rekomendasi impor produk hortikultura atau RIPH ialah Kementerian Pertanian (Kementan). Sedangkan untuk persetujuan impor atau PI dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Informasi dari Kementerian Perdagangan, realisasi impor bawang putih per 23 Mei 2023 baru sekitar 129 ribu ton, masih jauh dari ideal sekitar 250 ribu ton atau rata-rata sebulan 50 ribu ton," terangnya.

Baca: Tiap Tahun Impor Terus, Bisa Gak Sih RI Mandiri Bawang Putih?

Dia menekankan, faktor utama dari kenaikan harga bawang putih yang belakangan terjadi karena supply dan demand yang tidak berbanding lurus. Di mana pemasukan atau importasi bawang putih masih jauh dari kondisi idealnya.

"Tentu hal itu akan berdampak pada ketersediaan dalam negeri yang kurang, sehingga menjadikan harga menjadi naik," pungkasnya.

(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Bawang Putih Lompat, Satgas Pangan Polri Investigasi