
Ganjar Sebut Jokowi Mentor, Belajar Pembangunan & Hilirisasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyebut Presiden Joko Widodo sebagai mentor. Ia mengaku sering berdiskusi mengenai pembangunan dengan Jokowi.
Hal ini diungkapkan Ganjar disela perjalanan menuju kediaman Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi Al Bantani di Cidahu, Pandeglang, Minggu (28/5/2023).
Menurut Ganjar Jokowi membuka banyak akses luar biasa kepada dirinya. Bahkan ia mengaku kerap berdiskusi bagaimana pembangunan di masa Jokowi memimpin yang harus dilakukan ke pemerintahan berikutnya.
Dalam beberapa safarinya ke berbagai wilayah di Sulawesi, Sumatera, termasuk Banten sejak kemarin hingga hari ini, Ganjar banyak menyampaikan soal visinya dalam mengembangkan pembangunan yang sudah dimulai Jokowi. Ia juga mengaku banyak berdiskusi dengan Jokowi soal itu.
Selain itu sosok Jokowi, juga dianggap memberikan semacam grand design pembangunan yang sudah ada, dan roadmap menuju titik tujuan pembangunan. Dalam diskusi itu, keduanya menyadari bahwa ada beberapa yang achievement-nya atau pencapaiannya susah tercapai.
"Maka tugas saya kemudian kalau amanat yang diberikan tentu kita harus membereskan. Dan Pak Jokowi memberikan clue-clue itu. Dalam banyak hal saya selalu berkonsultasi dengan Pak Jokowi, selalu," kata Ganjar, dalam keterangan, Minggu (28/5/2023).
Dia melanjutkan banyak melontarkan pertanyaan ke Jokowi. Kerap kali pertanyaan disampaikan melalui Gibran, putra Jokowi. Mengenai pembangunan hingga hingga hilirisasi
"Bahkan saya minta 'pak presiden setelah G20, setelah Asean, dan kemarin ke G7 ya, kira-kira dunia seperti apa?' Beliau ceritakan satu persatu plus aktor-aktornya. Presiden ini seperti apa, presiden itu seperti apa, saya beruntung aja, karena beliau (Jokowi) membuka akses yang luar biasa, dan so far beliau selalu jadi mentor saya, jadi dalam konteks pembangunan itu," tegas Ganjar.
Bagi Ganjar, posisi Jokowi sebagai mentor itu sama seperti Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Kepada Megawati, Ganjar menghadap untuk berkonsultasi dari sisi ideologi kepartaian, sementara Jokowi dari sisi pemerintahan.
"Samalah ketika saya menghadap Ibu Mega, saya bertanya begitu, dari sisi kepartaiannya seperti apa. Jadi ini klop sebenarnya. Jadi misi yang dibawa mesti dieksekusi sampai kemudian pada hasil akhir yang mensejahterakan rakyat," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan Megawati dan PDIP, Jokowi Bicara Hal Mengerikan Ini
