
'Urat Nadi' Putin Diserang, Rusia Bak Kesurupan Pukul Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia telah melepaskan dua gelombang serangan udara di ibukota Ukraina, Kyiv. Serangan itu pun menewaskan sedikitnya satu orang dan beberapa korban luka-luka.
Adapun serangan dari Rusia tersebut bertepatan perayaan Hari Kyiv atau peringatan pendirian resmi kota tersebut 1.541 tahun lalu. Hari itu biasanya ditandai dengan pameran umum, konser, dan pameran museum khusus.
Seperti diketahui sebelumnya, pihak Ukraina dikabarkan menyerang 'urat nadi' Rusia atau dalam hal ini pipa minyak Druzhba. Pipa minyak itu sejatinya melayani pengiriman minyak mentah dari Siberia Barat ke Eropa.
Mengutip Reuters, Minggu (28/5/2023) serangan pesawat tak berawak Ukraina di dalam Rusia telah meningkat intensitasnya dalam beberapa pekan terakhir, dan New York Times melaporkan bahwa intelijen AS yakin Ukraina berada di balik serangan pesawat tak berawak di Kremlin awal bulan ini.
Menurut Walikota Vitali Klitschko sistem pertahanan udara Kyiv menjatuhkan setidaknya 40 drone yang bergerak menuju kota pada dini hari Minggu, dengan puing-puing yang berjatuhan menewaskan pria berusia 41 tahun dan melukai wanita berusia 35 tahun.
Sementara itu, dalam serangan tersebut, Rusia menyerang beberapa distrik di Kyiv, kota terbesar di Ukraina dengan populasi hampir tiga juta jiwa. Aljazeera melaporkan ketika peringatan serangan udara dimulai segera setelah tengah malam, banyak orang berdiri di balkon rumah mereka. Beberapa dari mereka meneriakkan serangan yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan slogan "Glory to air defence".
Aljazeera juga melaporkan, di distrik Holosiivskyi yang rindang di bagian barat daya Kyiv, puing-puing yang berjatuhan membakar gudang tiga lantai. Puing itu turut menghancurkan sekitar 1.000 meter persegi struktur bangunan.
Kebakaran juga terjadi setelah puing-puing pesawat tak berawak menghantam gedung non-perumahan tujuh lantai di distrik Solomyanskyi, di sebelah barat kota. Distrik ini merupakan pusat transportasi kereta api dan udara yang sibuk.
Sementara di distrik Pecherskyi, pejabat administrasi militer Kyiv menyebut, kebakaran terjadi di atap gedung berlantai sembilan akibat jatuhnya puing-puing pesawat tak berawak.
Selama beberapa minggu terakhir, laporan serangan drone di Rusia juga berlipat ganda. Kebanyakan serangan drone itu terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina.
Di sisi lain, pihak Moskow menyalahkan Kyiv, dan pendukungnya, atas meningkatnya jumlah serangan dan operasi sabotase, termasuk di Kremlin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukraina Gempar! Putin Diam-diam Siapkan 500.000 Wajib Militer