Internasional

Bumi Gonjang-Ganjing! Jerman Resmi Resesi-AS Mau Ambruk

sef, CNBC Indonesia
26 May 2023 15:30
lustrasi bendera Rusia - Amerika Serikat. AP/
Foto: Getty Images via AFP/SCOTT OLSON

Geopolitik dunia juga makin tak menentu. Ancaman melebarnya perang Ukraina dan Rusia serta ketegangan China dan AS di Asia menjadi hal lain.

Dari fakta terbaru Kamis, AS telah memberi lampu hijau ekspor F-16 dari negara sekutu yang telah membelinya lebih dulu ke Ukraina. Bahkan dari laporan CNBC International, pelatihan pilot Ukraina sudah dilakukan di Polandia.

Rusia vs Ukraina

Kemunculan F-16 dalam perang bisa menambah remit kondisi. Pemerintah Presiden Vladimir Putin telah berulang kali mengecam bantuan barat ke Ukraina dan berjanji akan membalasnya, termasuk dengan pengiriman F-16.

Dalam kemunculan terbarunya Putin mengecam banyak negara yang mencoba memaksakan dominasi dan aturan mereka pada yang lain. Ia menyebut negara-negara tersebut sepenuhnya mengabaikan kedaulatan negara lain.

Ia juga mengatakan dunia menjadi semakin tidak stabil karena pusat-pusat ketegangan baru di dunia sedang muncul. Tak hanya itu, Putin juga menyebut negara-negara dan asosiasinya memperparah situasi yang sudah bergejolak saat ini, merujuk pada musuh Rusia di Barat dan NATO.

"Mereka berusaha untuk melestarikan, mempertahankan dominasi mereka, memaksakan kekuatan mereka. aturan sendiri, sama sekali mengabaikan kedaulatan, kepentingan nasional, tradisi negara lain," katanya.

"Semua ini disertai dengan peningkatan potensi militer, campur tangan begitu saja dalam urusan dalam negeri negara lain, serta upaya untuk mendapatkan keuntungan sepihak dari krisis energi dan pangan yang dipicu oleh sejumlah negara Barat," tegasnya.

Belum lagi ancaman nuklir. Pejabat pertahanan dari Rusia dan Belarus telah mengambil langkah lain menuju penyebaran senjata nuklir taktis (TNW) Kremlin.

"Dokumen ditandatangani yang menjelaskan prosedur untuk menyimpan senjata nuklir non-strategis Rusia di fasilitas penyimpanan khusus di wilayah Republik Belarus," kata kementerian pertahanan Belarusia di Telegram.

Rencana untuk mengerahkan senjata nuklir taktis, senjata nuklir jarak pendek yang umumnya dirancang untuk digunakan di medan perang, diumumkan kembali pada bulan Maret. Rusia mengatakan Belarus telah meminta senjata ditempatkan di wilayahnya dan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata akan selesai pada 1 Juli.

Rusia pun telah menempatkan pesawat yang mampu membawa senjata nuklir di Belarus. Namun Rusia mengatakan tetap mengendalikan senjata dan setiap keputusan untuk menggunakannya.

China vs AS cs

Di Asia, China dan AS cs pun makin tegang. Bukan cuma soal Taiwan dan Laut China Selatan (LCS) tapi melebar ke banian hal.

Ini setidaknya terlihat di pertemuan G7 akhir pekan ini di Jepang. Dominasi China di bidang perdagangan, investasi, hingga politik mulai membuat kelompok negara kaya itu.

China disebut melakukan "economic coercion". Coercion secara harfiah bisa diartikan sebagai upaya mengendalikan pihak lain melalui kekuatan, ancaman, pemaksaaan hingga pembatasan.

G7 mengatakan China sudah berkali-kali menggunakan kekuatannya untuk "menghukum" negara lain di sektor perdagangan karena ketidaksukaannya. Salah satunya Koreas Selatan (Korsel) dan Australia.

Negeri Presiden Xi Jinping terhitung telah memberi 13 sanksi perdagangan yang berat kepada Korea Selatan (Korsel) karena membiarkan AS membangun sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) pada 2016.

China menutup setidaknya 85 toko milik Lotte serta menekan pasar penjualan Hyundai motor hingga berkurang 44%.

Australia juga mendapat sanksi berat dari China setelah menuding Beijing ada di balik penyebaran wabah Covid-19. China melarang impor batu bara dari Australia sejak akhir 2020 dan baru membukanya kembali pada awal tahun ini.

China juga memutus ekspor Lithuania. Ini setelah negara kawasan Baltik tersebut mengizinkan dibukanya kedutaan Taiwan

"Dunia telah menghadapi meningkatnya insiden economic coercion yang mengganggu. Tindakan ini bermaksud untuk mengeksploitasi kerentaa ekonomi," tulis statement pemimpin G7, dikutip dari Reuters.

China sendiri bereaksi atas ini. Melalui surat kabar pemerintah China, Global Times, menyebut pertemuan G7 sebagai lokakarya anti-China. Utusan Jepang juga dipanggil pemerintah sementara Inggris dimarahi karena pertemuan tersebut.

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular